Syair: Syair adalah jenis kesusastraan Melayu yang berbentuk puisi. Syair sering kali berisi tentang tema-tema agama, cinta, atau nasihat moral.
Pantun: Pantun adalah jenis kesusastraan Melayu yang berbentuk puisi pendek. Pantun terdiri dari empat baris dengan pola a-b-a-b, dan sering kali digunakan dalam berbalas pantun.
2. Bahasa dan Gaya Penulisan:
Bahasa Melayu Klasik: Kesusastraan Melayu lama ditulis dalam bahasa Melayu Klasik, yang memiliki pengaruh dari bahasa Sanskerta, Arab, dan Jawa Kuno. Bahasa Melayu Klasik memiliki gaya penulisan yang kaya akan perumpamaan, majas, dan gaya bahasa yang indah.
Penggunaan Irama dan Rima: Puisi Melayu lama sering kali menggunakan irama dan rima yang khas. Penggunaan irama dan rima ini memberikan keindahan dan keharmonisan dalam puisi.
3. Tema dan Motif yang Dominan:
Agama dan Moral: Kesusastraan Melayu lama sering kali mengangkat tema-tema agama, seperti kisah-kisah tentang Nabi dan ajaran Islam. Selain itu, tema moral dan nasihat juga sering ditemukan dalam karya-karya kesusastraan Melayu lama.
Cinta dan Romantisisme: Tema cinta dan romantisisme juga dominan dalam kesusastraan Melayu lama. Kisah-kisah cinta yang penuh dengan perjuangan, kesetiaan, dan tragedi sering kali menjadi fokus utama dalam karya-karya tersebut.
Keberanian dan Kepahlawanan: Motif kepahlawanan dan keberanian sering kali muncul dalam kesusastraan Melayu lama. Kisah-kisah tentang pahlawan yang berjuang melawan musuh atau melindungi rakyatnya menjadi cerita yang populer.
C. Perkembangan Kesusastraan Melayu Lama
Perkembangan kesusastraan Melayu lama melibatkan tokoh-tokoh penting, pengaruhnya pada masyarakat Melayu, serta penyebaran dan penerimaan karya sastra Melayu. Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai hal tersebut: