Mohon tunggu...
Ety Budiharjo
Ety Budiharjo Mohon Tunggu... profesional -

Cinta Dengan Menulis, Menulis Dengan Cinta. My Blog is : etybudiharjo.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Electronic City Melengkapi Kebutuhan Travelling Impianku

8 Desember 2016   16:19 Diperbarui: 9 Desember 2016   14:07 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Gantunglah mimpi di tempat paling tinggi, agar setiap saat selalu ingin menggapainya” ---Ety Budiharjo---

Melihat beberapa postingan teman di media sosial ketika sedang travelling ke Jepang, membuat saya semakin kepincut. Kesan saya cuma satu, romantis ! Meskipun romantis saya tidak berniat untuk mengajak suami, kemungkinan besar malah anak-anak yang saya ajak. Sebenarnya ada sih teman yang mengajak bareng, tapi waktunya masih belom cocok. Lagipula, kami beda selera saya maunya pergi saat musim semi tiba. Sedangkan teman maunya musim dingin, alasannya sih dia penasaran pengen lihat salju.  Kalau saya sendiri kepo pengen lihat bunga Sakura mekar.

Yup…saya lebih ingin menikmati “Hanami Party” yang cuma ada di Jepang. Hmmm…apaan sih Hanami Party itu ? Hanami adalah sebuah acara untuk menyaksikan bunga Sakura mekar. Biasanya baik wisatawan lokal maupun asing, berkumpul di taman yang ditumbuhi oleh pohon Sakura. Hanami bukan hanya sekedar kumpul loh, mereka biasanya membawa makanan ringan dan keperluan piknik seperti alas duduk atau kursi lipat. Fantastis bukan ?

Musim semi di Jepang menjadi musim yang paling ditunggu-tunggu oleh wisatawan. Banyak hal menarik terjadi pada musim semi, salah satunya bunga Sakura. Bahkan hampir semua tumbuhan akan bersemi. Bukan hanya tumbuhannya saja, makanan lezat juga banyak bermunculan pada musim semi. Sepertinya siklus musim semi ini menjadi pertanda tumbuhnya semangat baru bagi masyarakat Jepang.

Musim semi di Jepang jatuh pada bulan Maret hingga Mei, selama tiga bulan berturut-turut masyarakat Jepang dan wisatawan disuguhi pemandangan cantik. Selain itu di bulan April bertepatan dengan dimulainya aktivitas sekolah dan perkantoran. Dengan begitu musim semi menjadi awal yang baru dan bertemu  orang-orang baru.

Yang membuat musim semi ini menjadi sangat indah karena pohon Sakura di Jepang tumbuh di segala tempat. Di gunung, taman, tepi sungai, bangunan kuil, tepi jalan dan beberapa tempat lainnya. Bunga Sakura yang mekar ini memang tidak serempak, pada umumnya bunga Sakura lebih dulu mekar di daerah beriklim hangat, yaitu daerah Tokyo di Kanto.

Sumber Foto: matcha-jp.com
Sumber Foto: matcha-jp.com
Jepang ! Hampir setahun ini, saya sangat memimpikan ingin berkunjung ke sana. Negri dengan empat musim ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Bagi saya, Jepang bukan hanya terkenal dengan sakuranya saja. Banyak sekali obyek wisata yang elok ditambah dengan sentuhan budaya lokal menjadi wisata penuh arti. Jepang juga menjadi negri yang bisa memadukan empat unsur sehingga menarik wisatawan datang, tanpa kecuali saya. Sebut saja perpaduan itu adalah agama, budaya, sosial dan iklim tentunya. Setiap musim pasti akan memberikan kesan tersendiri dengan nuansa berbeda.

Sebelum saya benar-benar berangkat ke Jepang, saya sudah mempersiapkan segalanya termasuk itenary. Maklum, saking banyaknya tempat wisata di Jepang yang memikat sayang kalau waktunya habis percuma. Oleh karena itu saya mulai memilih tempat mana saja yang akan saya kunjungi. Selain itenary, saya juga mempersiapkan beberapa perlengkapan tempur layaknya orang travelling sebut saja ada smartphone, kamera, powerbank, kompas, kabel rol dan printilan lainnya.

Pokoknya saya tidak mau ada peristiwa yang terlewat hanya gara-gara lupa membawa peralatan tersebut. Saya ingin mengabadikan perjalanan impian itu dengan lengkap. Berikut ini salah satu destinasi wisata dengan keanggunan bunga Sakura yang pengen banget saya kunjungi :

Taman Matsumae di Matsumae

Taman Matsumae berada di wilayah Sapporo, Hokkaido, yaitu daerah paling Utara Jepang. Hokkaido menjadi daerah paling dingin di Jepang pada saat musim dingin tiba. Karena saya akan ke sana saat musim semi jadi tidak terlalu pengaruh dengan kondisi suhu. Bunga Sakura di Hokkaido akan mekar lebih lambat dari daerah lainnya, yaitu akhir bulan April dan akan mekar sempurna pada awal Mei.

Di taman Matsumae ini banyak terdapat bunga Sakura dari jenis Somei Yoshino, bahkan mayoritas bunga Sakura di Jepang didominasi oleh jenis bunga ini. Bunga Somei Yoshino berwarna putih mulus pada saat mekar sempurna. Akan tetapi sebelum sampai pada titik mekar Somei Yoshino berwarna pink cerah. Kelopak bunganya terdiri dari 5 lembar bahkan bisa lebih. Nama bunga Somei Yoshino diambil dari sebuah nama desa di akhir zaman Edo, yaitu Desa Somei yang terkenal memperjualbelikan bunga sakura "Yoshino".

Sumber Foto: matcha-jp.com
Sumber Foto: matcha-jp.com
Saya sempet berpikir, bahwa saya akan mengabadikan moment mekarnya Somei Yoshino ini dengan kamera DSLR. Pasalnya, saya ingin mengambil gambar secara utuh dengan resolusi warna cukup tinggi. Moment tersebut mulai dari kuncup sampai Somei Yoshino mekar. Beberapa waktu lalu, saya sempet tanya-tanya kepada teman yang ahli dalam photography. Kamera apa yang bisa menghasilkan gambar nyaris sempurna warnanya dari aslinya. Lalu teman saya itu merekomendasikan kamera DSLR tersebut, dia juga bilang kamera itu cukup simple  untuk ditenteng.

Sumber Foto: electronic-city.com
Sumber Foto: electronic-city.com
Kota Matsumae merupakan kota kastil yang terletak di Selatan Hokkaido. Di dalam taman ini terdapat Kastil Matsumae, kastil ini menjadi elok karena di kelilingi oleh pohon Sakura. Selain kastil, di taman ini juga terdapat tempat wisata bernama Rumah Klan Matsumae. Rumah Klan Matsumae ini merupakan peninggalan sejarah pada jaman Edo.

Sumber Foto: matcha-jp.com
Sumber Foto: matcha-jp.com
Di taman Matsumae setiap tahun selalu diadakan Festival Sakura Matsumae. Sebagaimana festival pada umumnya, akan ada parade atau karnaval aneka budaya setempat. Jadi bukan hanya menyaksikan bunga Sakura mekar saja melainkan ada festival budaya juga. Itulah sebabnya mengapa saya memilih untuk mengunjungi Kota Matsumae, karena sekali datang bisa mendapatkan banyak tontonan.

Tanpa ingin membuang kesempatan, beragam atraksi budaya yang akan ditampilkan harus diabadikan. Rasanya saya akan membuat vlog dengan menggunakan smartphone yang cukup baik. Bukankah atraksi budaya itu dipenuhi dengan gerak dan lenggak lenggok layak orang menari. Membuat vlog dengan objek bergerak bukan hanya butuh kemahiran saja tapi juga harus didukung oleh smartphone yang mumpuni. 

Vlog dengan objek bergerak memang agak sulit, terkadang banyak tayangan yang kepotong. Seorang vlogger dituntut untuk bisa merekam peristiwa yang terjadi saat itu bahkan langsung menyiarkannya di media sosial. Dengan begitu followernya pun jadi tahu tentang peristiwa tersebut secara up to date. Seringkali karena banyaknya orang yang menonton tidak menutup kemungkinan smartphone akan tersenggol. Jika hal itu sampai terjadi  gambar vlognya bisa jadi goyang,  terbalik, kepotong atau  burem. Saya nggak mau hal itu sampai terjadi, karena parade atau peristiwanya  nggak bisa diulang.

Sumber Foto: electronic-city.com
Sumber Foto: electronic-city.com
Saya juga nggak cuma sekali aja membuat vlog, mungkin bisa beberapa kali. Belum lagi video lain buat kenang-kenangn, pokoknya semua moment akan saya abadikan. Oleh karena itu saya membutuhkan kapasitas RAM lebih besar, sekitar 4 GB.  Bisa jadi setelah semua video tersimpan, saya akan mengeditnya berulang-ulang. Atau sebagian foto dan video bisa langsung saya share ke media sosial biar update terus.

Kebayangkan besarnya kapasitas smartphone yang saya butuhkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, smartphonenya juga harus memiliki baterai yang kuat dan tahan lama. Nggak asyik aja, lagi enak-enaknya ngevlog terus baterainya ngedrop. Meskipun saya selalu membawa Power Bank  untuk mengisi baterai, tetep aja saya nggak mau vlognya terputus.

Sumber Foto: electronic-city.com
Sumber Foto: electronic-city.com
Sebenarnya saya sudah memiliki peralatan tersebut tapi jujur aja  masih belum mumpuni. Entah kebetulan atau tidak, ternyata semua peralatan itu tersedia juga di Electronic City. Baik itu kamera DSLR, smartphone terbaru, power bank dan printilan lainnya. Sebelum saya datang langsung ke toko offlinenya, saya kepoin aja dulu medsosnya. Dari situ saya banyak mendapat info tentang beragam barang, promo, discount dan lain-lain. Lalu sampailah saya pada website resminya, di situ saya tahu bahwa Electronic City sudah 15 tahun melayani Anda. Nggak nyangka banget, kayaknya baru kemarin saya kenal dengan toko elektronik terlengkap dan modern ini.

Alhamdulillah…benar kan semua kebutuhan travelling juga tersedia di situ. Bukan hanya itu saja, Electronic City ternyata sedang banyak promonya. Oh ya, waktu saya kepoin medsosnya ada yang menarik loh, apalagi coba kalau bukan acara lelang yang dimulai dengan harga 100 K. Makanya sering-sering aja kepoin medsosnya Electronic City, siapa tahu ada barang yang sedang kamu butuhkan dengan harga murah pulak.

Sumber Foto: electronic-city.com
Sumber Foto: electronic-city.com
Lima belas tahun bukan waktu yang sebentar bagi perjalanan sebuah toko elektronik. Sebagai toko elektronik pertama di Indonesia selama 15 tahun, Electronic City telah berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Electronic City bukan hanya sebagai toko elektronik terbesar dan terlengkap saja, tapi juga telah mempersembahkan pelayanan terbaiknya. Menempati lokasi yang strategis membuat Electronic City mudah dijangkau oleh semua kalangan. Saat ini Electronic City telah memiliki lebih dari 60 toko dan outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada toko single artinya berdiri sendiri dan ada juga yang di dalam mall-mall besar di tiap kota.

Sumber Foto: electronic-city.com
Sumber Foto: electronic-city.com
Melihat semakin pesatnya dunia digital, Electronic City juga hadir sebagai e-commerce toko elektronik online bernama electronic-city.com. Semua ini dimaksudkan agar bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa harus datang ke toko offlinenya. Tapi buat saya pribadi, saya lebih suka datang ke tokonya langsung. Biasanya selain mencari barang yang dibutuhkan, saya berharap ada promo lainnya. Selain tempat tinggal saya dekat dengan toko maupun outlet Electronic City, biasanya saya selalu datang bersama keluarga. Pelayanan yang ramah dan toko super mewah membuat saya dan keluarga betah berlama-lama mencari peralatan elektronik.

Sumber Foto: electronic-city.com
Sumber Foto: electronic-city.com
Saya berharap bahwa bulan April tahun 2017 nanti, saat musim semi di Jepang semua mimpi saya terwujud. Saya ingin sekali ke Jepang dan merasakan Travelling bersama Electronic City. Akhirnya saya nggak perlu lagi hunting ke sana ke mari demi mencari peralatan elektronik untuk travelling. Di Electronic City semua ada, super lengkap dengan harga bersaing dan kualitas prima. Lega rasanya, bahwa ternyata Electronic City  benar-benar dapat melengkapi kebutuhan travelling impian saya. @etybudiharjo

Share di facebook : 

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=947395228738147&id=100004030373936&__mref=message_bubble

Share di twitter      : https://twitter.com/etybudiharjo/status/806796625133740032

Sumber tulisan dan foto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun