Mohon tunggu...
Ety Budiharjo
Ety Budiharjo Mohon Tunggu... profesional -

Cinta Dengan Menulis, Menulis Dengan Cinta. My Blog is : etybudiharjo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Menciptakan Ruang Publik yang Ramah Anak

30 September 2015   16:23 Diperbarui: 26 Agustus 2019   10:25 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya melihat dalam era digital sekarang ini, minat baca terhadap anak-anak mulai menurun. Padahal kita semua tahu bahwa buku merupakan jendela dunia dan membaca adalah ilmu tanpa batas.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Peran Masyarakat Terhadap RPTRA

Bapak Gubernur DKI Jakarta telah memenuhi keinginan masyarakatnya dengan membangun RPTRA. Sekarang saatnya masyarakat berperan serta untuk menjaga, memelihara dan merawatnya. Selain itu orang tua dalam hal ini Ibu-ibu harus juga ikut mengawasi dan menjaga anak-anak jika bermain di RPTRA tersebut. Walau bagaimanapun pengawasan yang ketat harus datang dari para orang tua. Pemerintah DKI Jakarta hanya bisa sebatas menyediakan fasilitasnya saja, sedangkan orang tua tetap harus berkewajiban mengawasi anak-anaknya.

Hadirnya RPTRA di DKI Jakarta ini bukan tanpa tujuan dan target. Bapak Gubernur sendiri mengatakan bahwa target dari pembangunan RPTRA ini antara lain adalah :

• Tidak ada lagi anak yang kurang gizi
• Tidak ada lagi lansia yang sakit keras dan tidak terurus
• Tidak ada lagi kasus bunuh diri
• Tidak ada lagi anak yang terlantar
• Tidak ada lagi anak yang teraniaya
• Saling mengawasi satu sama lain
• Terciptanya kerukunan antar warga
• Mengajarka anak bersosialisasi sejak dini

Hidup di kota besar apalagi sebesar Jakarta memang dibutuhkan ketahanan besar. Ketahanan ini bukan hanya lahir dari masyarakatnya saja tapi juga dari pemangku kepentingan. Kerja sama antara masyarakat dan pemimpin harus dapat direfleksikan dengan baik agar tujuan hidup di kota terpenuhi. 

Menurut Zoer’aini ( 1997 ) tujuan umum pembangunan suatu kota adalah untuk pertahanan hidup manusia yang terdiri atas dua aspek yaitu tetap hidup dan meningkatkan nilai hidup. 

Dari kajian inilah maka orientasi hidup di kota bukan lagi sebatas pemenuhan ekonomi belaka tapi harus lebih dari itu. Semua harus menjaga bukan saling menuntut satu sama lain, karena kota ditempati oleh masyarakat heterogen. Niscaya jika semua ini dijalani dengan penuh tanggung jawab maka kenyamanan dan ketentraman tinggal di kota bukan sesuatu yang muskil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun