Ada beberapa faktor yang menjadikan pendidikan non formal menjadi relevan, antara lain:
1. Kebutuhan Pasar Kerja
Banyak perusahaan saat ini lebih menekankan pada keterampilan praktis dan pengalaman kerja dibandingkan gelar akademis semata. Pendidikan nonformal memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja.
2. Perkembangan Teknologi
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, keterampilan teknis dan digital menjadi sangat penting dan dibutuhkan. Pastinya Pendidikan  nonformal hadir sebagai pendidikan yang  menawarkan pelatihan yang cepat dan up to date untuk kebutuhan tersebut.
3. Pembelajaran Seumur Hidup: Pendidikan non-formal mendukung konsep pembelajaran sepanjang hayat, yang memungkinkan masyarakat mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya sepanjang hidupnya.
4. Alternatif  Wirausaha: Bagi mereka yang tertarik untuk memulai usaha sendiri, pendidikan nonformal adalah salah satu jawabannya. Pendidikan non formal seringkali menawarkan kursus dan pelatihan kewirausahaan, manajemen usaha, dan keterampilan terkait lainnya.
Contoh Pendidikan NonFormal di Indonesia
Di Indonesia sendiri, pendidikan nonformal telah berkembang pesat melalui berbagai inisiatif dan program. Beberapa contohnya meliputi: Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Program Pelatihan Keterampilan Kerja (PKK), Komunitas Belajar Online, Workshop dan Seminar, serta pendidikan non formal lainnya yang menawarkan dan menjamin kesuksesan di dunia kerja.
Tantangan dan Peluang
Meskipun pendidikan non-formal menawarkan dan atau memberikan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti pengakuan formal atas kualifikasi pendidikan non-formal misalnya dalam bentuk sertifikat atau ijazah, kualitas pengajaran dan aksesibilitas yang bervariasi di masyarakat terpencil.
Namun, dengan dukungan negara dan sektor swasta, pendidikan non formal mempunyai potensi besar untuk melengkapi sistem pendidikan formal dan memenuhi kebutuhan pembelajaran masyarakat yang semakin dinamis.
Â