Pendidikan selalu menjadi landasan penting bagi pembangunan suatu bangsa. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pandangan masyarakat terhadap pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi, mengalami perubahan yang signifikan. Semakin banyak orang mempertanyakan keharusan pendidikan tinggi untuk sukses dalam karir mereka.
Tidak bisa dipungkiriTak hanya itu, kuliah tidak wajib ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat lantaran dalam bulan mei kemarin, Plt. Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sri Tjhajandrie menyebut jika pendidikan tinggi adalah bukan program wajib belajar, karena sifatnya pilihan.
Dalam konteks ini, pendidikan nonformal menjadi semakin penting dan menarik perhatian.
Defenisi dan Karakteristik Pendidikan Non Formal
Pendidikan nonformal mengacu pada berbagai bentuk pembelajaran yang berlangsung di luar sistem pendidikan formal. Hal ini mencakup kursus, pelatihan, seminar, lokakarya dan program pengembangan keterampilan yang pada intinya tidak terkait dengan kurikulum atau lembaga pendidikan formal.
UNESCO memberikan defenisi bahwasannya pendidikan non formal merupakan setiap kegiatan yang diorganisir dan secara berkelanjutan dengan tidak berkaitan secara tepat pada definisi pendidikan formal.
Ada beberapa karakteristik utama dari pendidikan nonformal antara lain:
1. Lebih Fleksibel: Program pendidikan nonformal seringkali lebih fleksibel dalam hal waktu dan sistem pengajaran, sehingga memungkinkan seseorang untuk beradaptasi dengan jadwal dan gaya belajar mereka sendiri.
2. Praktis dan Terapan: Pendidikan non-formal seringkali berfokus pada keterampilan dan pengetahuan praktis yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan atau pekerjaan.
3. Biaya Terjangkau: walaupun ada beberapa yang tidak terjangkau, namun biaya pendidikan nonformal biasanya jauh lebih terjangkau disbanding pendidikan formal.
4. Beragam Pilihan: Terdapat berbagai ilmu dan bidang yang bisa dipelajari, mulai dari keterampilan teknis hingga pengembangan diri.
Relevansi Pendidikan Non-Formal di Era Kuliah Tidak Wajib
Di era ketika pendidikan tinggi (kuliah) tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya jalan menuju kesuksesan, pendidikan non-formal menawarkan alternatif yang menarik.
Ada beberapa faktor yang menjadikan pendidikan non formal menjadi relevan, antara lain:
1. Kebutuhan Pasar Kerja
Banyak perusahaan saat ini lebih menekankan pada keterampilan praktis dan pengalaman kerja dibandingkan gelar akademis semata. Pendidikan nonformal memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja.
2. Perkembangan Teknologi
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, keterampilan teknis dan digital menjadi sangat penting dan dibutuhkan. Pastinya Pendidikan  nonformal hadir sebagai pendidikan yang  menawarkan pelatihan yang cepat dan up to date untuk kebutuhan tersebut.
3. Pembelajaran Seumur Hidup: Pendidikan non-formal mendukung konsep pembelajaran sepanjang hayat, yang memungkinkan masyarakat mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya sepanjang hidupnya.
4. Alternatif  Wirausaha: Bagi mereka yang tertarik untuk memulai usaha sendiri, pendidikan nonformal adalah salah satu jawabannya. Pendidikan non formal seringkali menawarkan kursus dan pelatihan kewirausahaan, manajemen usaha, dan keterampilan terkait lainnya.
Contoh Pendidikan NonFormal di Indonesia
Di Indonesia sendiri, pendidikan nonformal telah berkembang pesat melalui berbagai inisiatif dan program. Beberapa contohnya meliputi: Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Program Pelatihan Keterampilan Kerja (PKK), Komunitas Belajar Online, Workshop dan Seminar, serta pendidikan non formal lainnya yang menawarkan dan menjamin kesuksesan di dunia kerja.
Tantangan dan Peluang
Meskipun pendidikan non-formal menawarkan dan atau memberikan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang harus diatasi, seperti pengakuan formal atas kualifikasi pendidikan non-formal misalnya dalam bentuk sertifikat atau ijazah, kualitas pengajaran dan aksesibilitas yang bervariasi di masyarakat terpencil.
Namun, dengan dukungan negara dan sektor swasta, pendidikan non formal mempunyai potensi besar untuk melengkapi sistem pendidikan formal dan memenuhi kebutuhan pembelajaran masyarakat yang semakin dinamis.
Â
Di era ketika kuliah tidak lagi dianggap wajib, pendidikan non-formal telah muncul sebagai pilihan yang penting dan berguna.
Dengan fleksibilitas, kepraktisan dan biaya yang lebih terjangkau, pendidikan non formal dapat membantu masyarakat mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses dalam karir dan kehidupan mereka.
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan teknologi dan pasar tenaga kerja, pendidikan non-formal akan memainkan peran yang semakin penting dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H