Mohon tunggu...
Etwar Hukunala
Etwar Hukunala Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer I Karyawan Honorer

Manusia biasa yang perlu banyak belajar dan Hobi menulis. Apa yang terbaca dan terlintas dipikiran itu yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Stoikisme di Tengah Fenomena Bunuh Diri: Mengatasi Keputusasaan dengan Kebijaksanaan Kuno

21 Mei 2024   13:20 Diperbarui: 21 Mei 2024   13:42 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Stoikisme di Tengah Fenomena Bunuh Diri (sumber : Adobe Stock, diolah lagi menggunakan aplikasi PicsArt)

4. Kebajikan Sebagai Jalan Hidup

Stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari hidup dengan kebajikan, yang meliputi kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri.

Saat menghadapi tekanan hidup, coba untuk fokus pada pengembangan kebajikan, hal tersebut dapat memberikan makna dan tujuan yang lebih dalam, sehingga dapat mengurangi perasaan putus asa.

Stoikisme dan Dukungan Sosial

Selain prinsip-prinsip yang disebutkan di atas, penting juga untuk menyadari peran dukungan sosial dalam mengatasi keputusasaan.

Stoikisme tidak akan menolak pentingnya komunitas dan hubungan antar sesama. Sebaliknya, filosofi ini mendorong orang untuk mencari dukungan dan menawarkan dukungan kepada orang lain.

Dalam konteks modern, ini mungkin berarti mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor dan membangun hubungan positif dengan keluarga dan teman.

Fenomena bunuh diri merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan pendekatan multidisiplin dalam penanganannya.

Stoikisme, dengan prinsip pengendalian diri, penerimaan, dan kebajikan, dapat menjadi instrumen yang dapat diandalkan untuk mengatasi stres dan keputusasaan dalam hidup.

Meski tidak bisa menggantikan bantuan profesional, namun filosofi ini dapat memberikan pola pikir yang dapat membantu masyarakat menemukan kekuatan dan kedamaian di tengah kesulitan.

Dengan memadukan kebijaksanaan kuno dan dukungan modern, bersama-sama kita dapat mengurangi angka bunuh diri dan meningkatkan kesejahteraan mental masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun