Mohon tunggu...
Etwar Hukunala
Etwar Hukunala Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer I Karyawan Honorer

Manusia biasa yang perlu banyak belajar dan Hobi menulis. Apa yang terbaca dan terlintas dipikiran itu yang ditulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peringatan Hari Pers Nasional: Pentingnya Kebebasan Pers dalam Membangun Masyarakat Demokratis

9 Februari 2024   16:15 Diperbarui: 9 Februari 2024   16:17 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Hari Pers Nasional Tanggal 9 Februari 2024

Di Indonesia, Hari Pers Nasional diperingati setiap tahun sebagai pengakuan atas peran penting pers dalam mendorong demokrasi dan memberikan informasi akurat kepada masyarakat. Hari Pers Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 Februari merupakan momen penting untuk merefleksikan nilai-nilai kebebasan pers, tanggung jawab jurnalistik, dan tantangan era digital.

Sejarah Hari Pers Nasional

Sejarah Hari Pers Nasional tidak lepas dari sejarah organisasi jurnalis pertama di Indonesia, yakni PWI, yang didirikan pada tanggal 9 Februari 1946 di Surakarta. PWI lahir di tengah perjuangan dan pertahanan kemerdekaan Indonesia dari ancaman kolonialisme. Jurnalis pada saat itu mempunyai peran ganda: sebagai aktivis informasi yang menyebarkan informasi dan pengetahuan, dan juga sebagai aktivis politik yang berpartisipasi dalam gerakan perlawanan.

Kemudian PWI menjadi wadah serta platform bagi upaya jurnalis Indonesia yang berpihak pada menjaga independensi dan akuntabilitas pers sesuai nilai-nilai Pancasila. PWI juga merupakan salah satu pendiri SPS (Serikat Penerbit Surat Kabar), dimana merupakan pendahulu Dewan Pers, lembaga yang mengatur dan mengendalikan pers di Indonesia. (sumber : Liputan6.com)

Jadi, hari Pers Nasional dirayakan untuk memperingati peristiwa bersejarah pada tanggal 9 Februari 1913, ketika pemerintah kolonial Belanda mengizinkan terbitnya surat kabar pertama di Indonesia, yakni "De Express". Keputusan ini merupakan tonggak sejarah bagi perkembangan jurnalisme Indonesia, meskipun kebebasan pers masih dibatasi pada saat itu.

Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) pertama kali resmi diselenggarakan pada tanggal 9 Februari 1985 di gedung induk Pekan Raya Jakarta yang berdasar pada Keputusan Presiden RI No. 5 Tahun 1985, ditandatangani Presiden Soeharto pada tanggal 23 Januari 1985.

Pentingnya Kebebasan Pers

Kebebasan pers merupakan landasan terpenting bagi terwujudnya masyarakat yang demokratis dan berkeadilan. Melalui kebebasan ini, media dapat memenuhi tugas mengelola kekuatan sosial, mengungkapkan keinginan masyarakat, dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang tepat. Tanpa kebebasan pers yang memadai, masyarakat rentan terhadap manipulasi informasi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Tantangan dalam Era Digital

Meski kebebasan pers telah dijamin dalam UUD 1945, tantangan baru muncul di era digital. Perubahan teknologi telah mengubah lanskap media secara dramatis dengan munculnya platform online dan media sosial. Meskipun hal ini memberikan akses yang lebih besar terhadap informasi, hal ini juga berisiko terhadap penyebaran informasi Hoax (palsu), pembatasan kebebasan berekspresi dan tekanan komersial terhadap jurnalis.

Tanggung Jawab Jurnalistik 

Di tengah dinamika pers yang ada, tanggung jawab jurnalistik menjadi semakin penting. Seorang jurnalis harus mengikuti prinsip-prinsip etika jurnalistik seperti kebenaran, keadilan, independensi dan tanggung jawab. Mereka juga harus terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memastikan bahwa informasi yang disajikan kepada publik akurat, berimbang, dan relevan.

Merayakan Prestasi dan Menanggulangi Tantangan

Hari Pers Nasional merupakan kesempatan untuk merayakan pencapaian jurnalistik, mengapresiasi komitmen jurnalis, dan menghormati mereka yang telah berkorban demi kebenaran. Pada saat yang sama, hal ini juga merupakan seruan kepada semua pihak, termasuk pemerintah, media serta masyarakat, untuk bekerja sama mengatasi tantangan dan menjaga kebebasan pers sebagai salah satu landasan fundamental demokrasi.

Dengan menghormati sejarah, mengakui tantangan serta menegaskan komitmen terhadap kebebasan pers, Indonesia dapat terus berkembang menjadi masyarakat yang demokratis, inklusif dan berpengaruh. Setiap hari pers nasional harus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan memperkuat kebebasan pers demi kebaikan dan kesejahteraan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun