Masyarakat adat adalah suatu kesatuan masyarakat yang tetap dan terorganisir, yang anggota-anggotanya tidak terikat hanya pada tempat tinggal di suatu wilayah tertentu, baik dalam arti duniawi sebagai tempat tinggalnya maupun dalam arti spiritual atau rohani sebagai tempat beribadah masyarakat kepada para nenek moyang (teritorial), tetapi juga hubungan yang menghubungkan keturunan melalui ikatan darah dan/atau kekerabatan satu nenek moyang yang sama, baik secara tidak langsung melalui perkawinan maupun melalui ikatan persekutuan (silsilah).
Peran masyarakat adat untuk pembangunan berkelanjutan sangatlah penting, karena mereka memiliki pengetahuan, nilai-nilai dan praktik tradisional yang keberlanjutannya telah terbukti selama berabad-abad.
Pentingnya pembangunan berkelanjutan terletak pada terpeliharanya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan. Namun, peran masyarakat adat dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut seringkali diabaikan. Padahal, masyarakat adat mempunyai kontribusi yang sangat berharga dalam menjamin keberlanjutan, baik dalam hal perlindungan lingkungan, keberlanjutan sosial, dan pelestarian budaya.
Berikut beberapa elemen atau peran penting yang menjadikan masyarakat adat sebagai pilar utama pembangunan berkelanjutan:
1. Menjaga Keseimbangan Lingkungan
Salah satu kontribusi terpenting masyarakat adat terhadap pembangunan berkelanjutan adalah peran mereka sebagai penjaga keseimbangan lingkungan. Mereka mewarisi pengetahuan tentang pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Mulai dari penggunaan tanaman obat tradisional hingga praktik pertanian ramah lingkungan, masyarakat adat telah menunjukkan kemampuan mereka dalam melestarikan keanekaragaman hayati dan melindungi ekosistem alam.
Masyarakat adat kebanyakan tinggal di wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang tak terbatas. Mereka memainkan peran penting dalam melestarikan ekosistem dan keanekaragaman hayati melalui pengetahuan tradisional mereka tentang pengelolaan tanah, air, hutan dan spesies tertentu.
2. Pengetahuan Lokal
Pengetahuan lokal masyarakat adat tidak hanya berdampak pada lingkungan, namun juga berperan dalam pengembangan teknologi dan inovasi. Dengan memiliki pengetahuan tentang tumbuhan, hewan, dan lingkungan, mereka dapat mengatasi tantangan sosial dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang dihadapi. pengetahuan ini dapat menjadi sumber informasi berharga bagi para pelaku pembangunan dalam merencanakan dan melaksanakan proyek berkelanjutan. Oleh karenanya, mengakui pengetahuan tradisional masyarakat adat adalah penting untuk pembangunan berkelanjutan.
3. Pembangunan Berbasis Masyarakat