Mohon tunggu...
Etti Kurnia
Etti Kurnia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa disalah satu kampus swasta Si DIY menempuh semester 3 Diprogram studi Ilmu Hukum Saya suka membaca artikel,berita berita terkini,karna bagi saya banyak membaca adalah senjata utama bagi anak hukum yang harus dituntut bisa berpendapat kritis terhadap suatu masalah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Agama dalam Mempertahankan Tradisi Rebo Bontong di Suku Sasak

26 Juni 2023   22:50 Diperbarui: 26 Juni 2023   23:25 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sembilan penyajik jajan

  • selengkapanya makna simboliknya yaitu persembahan berupa jajanan dan hasil bumi masyarakat

  • Serta ayam panggang yang berbulu merahMakna symbol dari adanya delapan belas penyajik danayam panggang yang berbulu merah yaitu pemberian kepada para Kiyai yang sudah membimbing dan mengajarkan manusia dalam suatu kebaikan dan membantu jalannya acara tradisi Rebo Bontong dan Tetulak Tamperan dan ayam panggang berbulu merah menyimbolkan sifat dan perilaku para kiyai yang cenderung baik dan dijadikan tauladan dalam kehidupan manusia

  •  (3) Pembuangan kepala kerbau/kambing, dalam proses pelaksanaan tradisi Rebo Bontong dan Selametan Pelabuhan tedapat sesajen berupa kepala sapi, kerbau maupun kambing, maknanya adalah dilakukan untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rizki melalui laut sebagai ladang kehidupan

    Makna simbolik dalam tradisi adat Rebo Bontong adalah Ongsongan makna simbol dari ongsongan ini adalah pemberian persembahan kepada penjaga lautan dan kepada semua mahluk yang ada didalamnya. Sun sunan Rasul Mustapa dimana isi sampak (dalang) dalam sun sunan Rasul Mustapa ini diisi dengan nasi rasul empat susun, tiap satu susuan dilapisi dengan telur yang digoreng dan ditaruhkan ayam warna putih mulus dan di dampingi dengan satu ceret langgeq (Tekoan) dimana simbol dari ayam yang berbulu putih adalah untuk menirukan sifat baik yang di miliki oleh para Rasul.

    Sun sunan Ratu bermakna memberikan sesaji atau persembahan kepada Ratu laut penghuni pantai untuk memberikan keselamatan ketika melaut dan memberikan hasil laut yang melimpah, itu gunanya ada ayam berwarna hitam polos artinya untuk hal-hal yang goib, sun sunan Waliyullah disii dengan tumpeng (nasi putih) ditaruhkan telor ayam sebanyak sembilan butir yang mengelilingi nasi dan diatasnya ditaruhkan ayam panggang berwarna bulu kuning kemudian penutup dulang dilapisi dengan kain putih. 

    Makna dari simbol tesebut adalah pemberian persembahan kepada para Wali yang sudah menyebarkan agama Islam dan diharapkan manusia itu bisa menirukan sifat baiknya para Wali, kemudian ayam panggang yang berbulu kuning melambangkan kemuliaan yang dimiliki para Wali terdahulu sehingga dengan adanya sesembahan tersebut sebagai wujud terima kasih kepada para Wali, sun sunan Kiyai. Makna simbol dari adanya delapan belas penyaji dan ayam panggang yang berbulu merah yaitu pemberian kepada para Kiyai yang sudah membimbing dan mengajarkan manusia dalam suatu kebaikan dan membantu jalannya acara tradisi Rebo Bontong dan Tetulak Tamperan.

    ayam panggang berbulu merah menyimbolkan sifat dan perilaku para kiyai yang cenderung baik dan dijadikan tauladan dalam kehidupan manusia. Pembuangan kepala kerbau atau sapi dalam proses pelaksanaan tradisi Rebo Bontong dan Selametan Pelabuhan terdapat sesajen berupa kepala kerbau atau sapi, maknanya adalah dilakukan untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rizki melalui laut sebagai ladang kehidupan

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun