Mohon tunggu...
Etri Nur Widyati Ningsih
Etri Nur Widyati Ningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia Rata-rata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dialek Banyumasan, Medok?

11 September 2022   15:00 Diperbarui: 12 September 2022   11:15 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sekali postingan-postingan meme komik dengan bahasa Banyumasan. yang berguna mengenalkan masyarakat Indonesia khususnya bahwa di pulau Jawa terdapat keanekaragaman budaya dan bahasa. 

Selain itu pemakaian bahasa Jawa ngapak ini merupakan bentuk tips juga dalam hal pariwisata ketika kita mengunjungi tempat wisata yang berada di Eks karesidenan Banyumas sehingga dapat menambah wawasan bahasa dan dapat berkomunikasi dengan masyarakat setempat.

Mengingat bahwa Banyumas merupakan daerah yang masih asri dan masih dikategorikan dengan daerah yang belum memiliki tingkat pendidikan yang tinggi sehingga masyarakat setempat masih banyak yang belum mengerti dengan bahasa luar atau bahasa asing.

Sebagai daerah yang memiliki potensi budaya dan alamnya diharapkan bahasa Ngapak dapat eksis di era modern. Tanpa ketinggalan zaman. Dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Terutama dalam kehidupan sehari-hari.  

Bahasa Ngapak ini sering disebut juga dengan budaya penginyongan yang menjadi karakteristik utama dari daerah Banyumas selain dengan kekayaan alamnya.

Bahasa Ngapak juga memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi masyarakat setempat untuk terus menyambung tali silaturahmi dan guyub rukun.

Bagi saya bahasa ngapak merupakan sesuatu yang harus dibanggakan, sebab itu menjadi ciri khas bagi diri kita dan citra kita dalam bernegara.

Menjadi bagian dari penutur asli bahasa ngapak ini, sebab disitulah letak pengabdian sederhana kita, mengenalkan bahasa daerah kita kepada masyarakat luas, apabila kita hidup berdampingan dengan keaneka ragaman budaya yang lain. Ketika kita sedang berada di tempat yang jauh dari asal tempat tinggal kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun