Mohon tunggu...
Aita Flow
Aita Flow Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

simple person

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengalaman Terkonyol Saat Melamar Pekerjaan

23 Juli 2013   20:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:09 6622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selasa, 28 agustus 2012

Aku dipersilahkan duduk.
Setelah tersenyum kagok aku pun duduk. Gugup.

Kusodorkan amplop coklat besar di tanganku pada HRD di seberang meja.

"oh, ini surat lamarannya ya ? Perasaan.. Sudah pernah masukkan lamaran disini ya mbak sebelumnya ?"

"iya."

"Kebetulan saat ini kami memang sedang membutuhkan admin. Mmm..atau begini saja, datang lagi hari kamis lusa. Kita tes. Jam sembilan pagi."

"baik pak."

"oke. Terima kasih"
(bukannya eke yang terima kasih malah HRDnya, hedehhh..)

Aku bangkit dari tempat duduk dan akan beranjak.

Bapak HRD mengulurkan tangan.
Haah ini yang paling aku tidak suka.
Pengennya sih nggak ada acara salaman. heheee bukan muhrim! :p
tapi akhirnya aku terpaksa bersalaman juga.
Dan setelah itu meninggalkan kantor yang dominasi warna hijau itu.

※※※

Tesnya gimana ya besok ? jantungku serasa dilindas ban sepeda.
(hah?)

Kuraih buku panduan Microsoft Excel yang untungnya sempat kucomot dari laci waktu ke Hambau kemarin.

Mulai membuka halamannya.
Busyet daah..
Setahun lulus dari Lembaga kursus komputer aku tidak pernah praktek sama sekali, dan
Ya...
Sepertinya aku sudah amnesia dengan pelajaran kursus.

Glek!

* * *

Kamis, 30 agustus 2012

Datang lagi ke kantor yang berdominasi warna hijau.
Sepi sekali.
Seperti tidak ada kehidupan, padahal di dalam kantor orangnya cukup banyak.

Setelah security menanyakan apa kepentinganku kesana dan blablabla..
Akhirnya aku berjalan menuju kantor.
Dari pos jaga ke kantor lumayan juga jalan kakinya.
Sesampainya di kantor aku langsung dipersilahkan masuk ke ruang tes.
Deg!
Jantungku serasa di hantam godam.
Ah syuper lebay.

"di sana saja mbak"
Bapak HRD menunjuk pada satu meja yang paling besar dan beda sendiri.
Hah ? aku sempat bingung. dan dalam hati membatin, kayaknya itu meja si bapak HRD inih!
yakin.

Dan yak!
Aku berhadapan dengan komputer.
Mampus!
Selama kursus aku nyaris tidak pernah berhadapan dengan komputer.
Hanya di laptop.
Sebenarnya ada satu komputer tapi aku sering kena giliran ngetik di laptop.
Bagiku yang tulalit, tak masalah toh laptop dan komputer sama saja, hanya perangkat kerasnya yang berbeda.
Lupa kalau untuk 'tes-tesan' di kantor dominan menggunakan komputer!

Aku lemas.
Bagaimana ini ?

"hidupkan komputernya dulu mbak."

Kata-kata bapak HRD semakin membuatku ingin pingsan rasanya.
(plak)

Itu apa ?
Tanyaku pada diri sendiri saat melihat kotak hitam yang beberapa bagiannya transparan hingga aku bisa melihat kabel-kabel rumit berjejal di dalam sana.

Terakhir waktu aku mendapat giliran praktek di komputer, komputernya sudah menyala, aku tinggal mengetik. Seumur hidupku aku tidak pernah menghidupkan komputer dengan tanganku sendiri!
Alamaaaaak.
Hatiku kian mengkerut, napasku sesak, kepalaku pusing dan penglihatanku berkunang-kunang.
Tidak tidak
Aku tidak yakin, menghidupkan komputer hanya dengan tombol itu (melirik tombol bulat di kanan bawah komputer), pasti ada tombol yang lain lagi. Tapi yang mana ?
Dan apa hubungannya komputer dengan kotak penuh kabel ini ?
Kepalaku semakin pusing.
Telapak tanganku serasa disiram air es kutub utara. (jderrrr)

Bahkan aku tidak tau nama kotak itu.
Swear!
Aku memang makhluk tergaptek di dunia.
Sumfaaaaah….

CPU ?
PCU ?
Aduh!
Pak udin nyebutnya apa ya waktu pelajaran TIK di SMP dulu.
Aku benar-benar lupa.

Bapak HRD keluar dari ruangan, sebentar.

Aku mulai beraksi sempurna seperti orang udik mengamati kotak segi empat di samping kanan kursiku, mencari tombol.
Mengabaikan tatapan geli dari seorang admin laki-laki berkaca mata di sebelah kiriku yang setengah mati menahan tawa melihat tingkahku.

Malangnya, Sebelum aku menemukan tombol itu bapak HRD datang lagi..

"hidupkan komputernya, mbak!"

Aku kalap.

Tapi otakku masih saja melayang ke hal lain. Bertanya-tanya.
laptop bertebaran di meja-meja yang lain dan hanya sebagian yang sedang dipakai.
Kenapa harus di komputer ?
Apa karena komputer begitu ampuh untuk membuktikan siapa yang GAPTEK !!!!
Hah ?
Benarkah ?
Ya Allah...
Tolonglah hambamu ini.

"hidupkan komputernya."

Kali ini bapak HRD yang tadi sok sibuk keluar masuk ruangan ini berdiri di depan meja tesku dengan tatapan mengejek.
"Kena kau bocah tengil ! Ternyata kau benar-benar gaptek. Aku sudah bisa menebaknya sejak pertama kau menginjakkan kaki di kantor ini !"
*Batin bapak HRD.

Bapak HRD keluar ruangan lagi, kali ini admin berkaca mata ikut keluar dari ruangan.

Yah, lagi-lagi aku merasa...mondar-mandir hanya ekting pembuka agar bapak HRD bisa menertawai ke-gaptekanku.

Jadi skenarionya akan seperti ini saat dia bercerita pada rekan kerjanya yang lain nanti :

"masa' ? pas saya keluar masuk ngurusin berkas-berkas saya kira dia udah ngidupin komputernya. Maksud saya kan sambil nunggu komputernya proses, saya beresin pekerjaan kecil yang ada dulu, jadi pas balik ke mejanya tinggal kasih tugas yang harus dia kerjakan.
Tapi apa yang saya dapati ?
Komputernya belum dihidupi jeerrrrr...!!!
Aaaahaahahaaa

Mereka terpingkal-pingkal menertawakan ke-gaptekanku.

Bapak HRD memasuki ruangan lagi.

"sudah dihidupi komputernya ?"

Menengok layar monitor dan..

"lho ??? "

Aku menahan napas..

"kenapa mbak ??? hidupin komputernya !"
keluar lagi.

aku menghempaskan napas..
satu detik, lima detik...
bapak HRD dan admin berkaca mata kembali masuk ruangan.

"hah ? kenapa sih ni anak ?!"
begitu seolah arti dari tatapan mata bapak HRD, aku bisa melihat dia....menahan  jengkel !

"saya tidak tau pak !!!!"
akhirnya kalimat  itu yang keluar dari mulutku. Dengan lantang pula.
(>.<)

Admin berkacamata mengangkat kepala ke arahku dan tercengang. Bapak HRD menyiratkan ekspresi jengkel dan tak habis pikir di wajahnya. Aku berusaha cuek.

dengan jengkel akhirnya bapak HRD menekan tombol di salah satu sisi kotak itu !

"ooooo....di sana....tombolnya."
batinku konyol.
(gila, gue yakin nggak ada yang separah, sememalukan dan semengenaskan gue begini kegaptekannya. hahaha!!!)
aku tau, satu poin minor langsung disematkan bapak HRD tanpa ampun di jidatku !

gambar angry birds muncul di  layar.
"what ??!" batinku.

bapak HRD mulai menjelaskan apa yang harus kukerjakan.

mampus ! mampus ! mampus !
ada word-nya juga, sementara aku hanya mempelajari excel. karena memang  hanya ada buku excel di rumah, buku word-nya ketinggalan di hambau.
(yah, kalo bagi orang yang biasa pegang komputer atau laptopdua tugas ini gampang, tapi coba deh lo posisiin diri lo di posisi orang yang di SMP sama SMA nya cuma kebanyakan makan teori dibanding prakteknya, dan sungguhpun kursus di lembaga, nggak punya barangnya buat latihan, lama2 lupa juga tho?) #curhat! plak!

"ini ya mbak.."(sambil meluruskan kertas soal yang terlipat, meletakkannya di atas meja). ada empat lembar.
glek !

"kan katanya mbak pernah kursus ya.. seperti yang di surat lamaran kan ?"

alamak! bapak HRD ini memancing sekali sepertinya.
rrrrrrrrr....

"bikin persis seperti yang ada di kertas ini."(menunjuk kertas soal)
aku mengangguk.

"yang ini dalam bentuk Microsoft Word kan.. dan ini dalam Microsoft Excel."
bapak HRD membolak balik kertas soal.

"nah, ini tidak kosong begini mbak, kan dalam excel ada rumusnya. ya kan ?"

"iya pak."
sambil mengangguk.

"nah, mbak kerjakan dengan rumus untuk mengisi kolom ini.
oke, mengerti ya mbak ya ?"

"iya pak."

"yak, kerjakan saja sampai...setengah sepuluh. oke ?"

aku mengangguk.

bapak HRD keluar lagi.
admin berkaca mata enjoy mantengin laptopnya.
entah kenapa aku merasa terganggu dengan keberadaannya. seperti sengaja sekali ingin menyaksikan tontonan gratis makhluk gaptek beraksi !
>.<
haaaaah

aku mulai meraih mouse mungil berwarna putih, berburu program dengan simbol huruf W.

1 menit.
dup dup dup!
pendengaranku di penuhi suara detak jantungku.
aku belum menemukannya.
sudah kuduga, semua tidak akan mudah bagi makhluk se-gaptek diriku.

mana ? mana ? manaaaaa ??!!!!
aku mulai kalap.
sial. diumpetin kemana sih tu program ?
di shortcut jelas nggak ada dooooong...kan kalo ada keenakan makhluk gapteknya !

aku mereview kembali apa yang aku baca di buku panduan excel kemarin :

cara mengoperasikan program microsoft excel
cara pertama :
a. klik start
b. klik program
c. klik microsoft excel

ya ya..
aku mulai mengikuti langkah itu.
dan...
dan saat mengklik all program...eng ing eeeeng...microsoft office excelnya nihil !
nah ! di umpetin dimana lagi hayoooo ???
tega nian mereka membuat makhluk gaptek ini sempurna seperti orang udik !
haaah... otak serampanganku mulai bereaksi.
hiaaaaaaatttt...
cklak cklik cklak cklik
klak klak klik klik
klak klik klak klik
klik...klik..klik...klik !
haha rasakan kau.
aku membabi buta.

Aku membabi buta, program-program yang tidak ada hubungannya sama sekali menjadi sasaran. aku tidak peduli komputer ini akan error atau bahkan meledak sekalian aku tak peduli. siapa suruh mereka menyodoriku komputer ? :D
kesabaranku hampir habis tapi aku belum juga menemukan apa yang kucari. aku hanya bisa memegangi kepala yang berdenyut-denyut, stres.
(ah lebe amit)
inilah detik-detik ketamatanku. Sebentar lagi HRD itu akan datang untuk mengusirku.
tapi....
tunggu dulu..
apa ini ?
saat aku ingin menyerah karena tak juga menemukan program buruanku.
saat akhirnya aku ingin menebalkan muka bertanya pada admin berkaca mata, meskipun aku tau kemungkinan besar itu adalah pelanggaran...
mataku menangkap dua kotak keciiiiiiiiiil yang ngumpet di bagian paling bawah layar. satu warna biru dengan lambang huruf w dan satu warna hijau muda dengan lambang huruf x.
hah ? benarkah penglihatanku ?
aku sumringah.
iiiiiyyyyyeeeeeiiii...gotcha !!!!
tak buang tempo aku segera mengarahkan panah pada salah satu buruanku dan klik klik...
setidaknya untuk sementara aku bisa bernapas lega.
(aku tau, kegaptekanku tak akan tertandingi di muka bumi ini) :D

amnesia ternyata kejam sekali bahkan berkali-kali..
aku sudah berusaha sekuat mungkin mengingat materi kursusku dulu, sayang...yang ada malah kepalaku yang terasa berputar-putar. tak ada yang berhasil kuingat.
haaah baiklah, dari pada aku tidak mengerjakan soal ini sama sekali, mungkin ada baiknya kuacak-acak saja ruangan ini ? eeeh maksudnya kukerjakan saja soalnya sebisaku. terserah jadinya seperti apa. mau hancur tak berperi hingga bapak HRD terbelalak menyeramkan saat mengoreksinya nanti, terserahlah...
setidaknya kan aku sudah berusaha.

Bismillah...

aku mulai mengetik. materi tesnya mirip sekali dengan materi kursusku dulu,andai saja aku tidak amnesia gara-gara tidak pernah mengamalkan ilmuku semenjak lulus dari lembaga kursus.
:D
ah sudahlah..semua tak lebih dari ketulalitanku.
Dan biarkan batas waktu yang telah ditentukan bapak HRD yang akan membuktikan kalau aku benar-benar gagal.
(hah ???)

bapak HRD kembali masuk ruangan. aku sedikit kaget, meski dengan kegaptekan membara aku berusaha terlihat seanteng mungkin mengerjakan tugasku.

O-ow.. kali ini bapak HRD duduk di meja sebelah kananku dan mulai berkutat dengan laptopnya. Sepertinya tidak akan keluar lagi karena mulai memata-matai gerak-gerikku.
Rasanya aku tiba-tiba terserang asma.
ngik..ngik..
:P

baiklah bapak HRD yang saya hormati, pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih karena anda sudah berkenan mengundang saya untuk tes disini.
lihat baik-baik, bukankah saya sangat berpotensi ??
saya sangat yakin kalau saya berpotensi.
anda menemukan orang yang tepat !
yaitu saya.
ooo..tentu saja bukan sebagai calon karyawan di perusahaan ini, bukan sama sekali. Tapi sebagai makhluk gaptek yang akan merusakkan komputer kalian.
Saya sangat berharap tak hanya bisa membuat komputer kalian ini error tapi akan sangat bangga jika berhasil meledakkannya juga pak!!!
mheheheeee aku membatin konyol.

* * *

Di perjalanan pulang , kata-kata terakhir bapak HRD masih terngiang di telingaku.
seminggu ke depan ?
Rasanya aku sudah berusaha untuk tetap optimis tapi enggak tau kenapa rasa pesimis itu masih saja ada.
Seminggu lagi apakah aku akan berhasil lulus atau berhasil gagal ??

di jok belakang sepeda motor yang dikemudikan mamak aku memejamkan mata merasakan angin yang kian deras berembus menerpa kulitku. berharap dia tidak hanya memberikan kesejukan tapi juga membawa pergi jauh rasa pesimisku.

Aku sudah mencobanya.
Hampir satu tahun aku menunggu kesempatan ini, hanya untuk sekedar tes.Tiga kali memasukan lamaran baru direspon. dan tes hari ini setidaknya lebih dari cukup bagiku. hanya saja harapan mamak yang besar agar aku bisa bekerja disana, sedikit banyak menjadi beban yang sulit kuusir dari dalam kepalaku. Aku hanya ingin tau sampai dimana kemampuanku dan apakah aku pantas bekerja disana.
aku sudah berusaha sebisaku.
jikapun nantinya aku gagal....aku siap.

* * *

Sore itu, saat sinar matahari kian lemah di langit barat, aku masih berdiri di balik jendela menaptap langit sebelah kanan rumah. Langit sebelah kanan rumah yang selalu mengingatkan pada tempat itu. Tempat yang pernah menjadi harapan sekaligus tujuan. Bekerja.

"oke, setelah ini tunggu satu munggu, kalau ada panggilan untuk wawancara berarti....(kata-katanya sengaja menggantung), tapi kalau tidak ya....(lagi-lagi menggantung, tapi siapapun pasti faham maksudnya)."
itu kata-kata terakhir bapak HRD.

Hari ini sudah lewat tiga hari dari hari yang dijanjikan jika memang ada panggilan untuk tes wawancara. Dan ternyata panggilan itu tidak ada. Tidak akan pernah ada. Aku mencelos. Meskipun aku sudah menyiapkan mental untuk menerima kenyataan aku gagal tapi tak terpungkiri sebersit kecewa tetap saja tak bisa kuusir. Dan yang paling membuatku tidak enak adalah ibu sangat berharap aku bisa lulus disana tapi nyatanya aku tidak bisa mewujudkan harapannya. Dasar tidak becus.

***

Aku hanya penasaran, kira-kira dari tiga kemungkinan ini mana yang paling mendekati 'penyebab kegagalanku'. :p

1. beberapa hari setelah aku menjalani tes, isunya perusahaan itu goyah karena ada masalah. Mereka melakukan pengurangan karyawan. Setelah itu aku tidak tau lagi perkembangan ceritanya seperti apa, maklumlah aku ini seorang katak dalam tempurung yang tentu saja tidak bisa mengantongi info-info ter-up to date !

Nah... kalau karyawannya sudah berkurang berarti admin berkaca mata nggak keteteran lagi yak ?
Kalau kerjaannya bisa dihandle admin berkaca mata sendiri, ngapain ngejeblosin makhluk gaptek ke sana yak ?
Bikin bangkrut perusahaan aja kan....

2. Ada kompetitor yang lebih handal dan mumpuni di bidangnya, lepasan RSJ eeeeh...S1 maksudnya. Wew..

3. Pekerjaanku memang hancur tak berperi / fatal.

kalau sampai yang poin 3 yang benar...rasanya aku ingin sekali memasukkan muka ini dalam ember. Mheheh…

***

cerita ini memang nggak jelas. Yah…namanya juga curhatan. -__-
Pondok Labu, 2 Oktober 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun