Didalamnya akan terjadi pelibatan anggota dan pengurus dalam menyampaikan berbagai permasalahan yang kemudian dikuti pengambilan keputusan bersama dalam menetapkan solusinya.
Membangun partisipasi anggota dalam keorganisaian kelompok tani dan melanjutkannya setelah program kegiatan berakhir menjadi persoalan tersendiri yang harus dicari strategi jalan keluarnya.Â
Pada umumnya program kegiatan yang diluncurkan hanya bersifat stimulan karena tujuan dari pemberdayaan sendiri adalah untuk memandirikan masyarakat agar tidak tergantung pada pemerintah terutama dalam hal pendanaan.
Beberapa hal yang mempengaruhi partisipasi yaitu faktor motivasi, kemampuan serta kesempatan. Faktor kemampuan yaitu Kemampuan manajerial yang meliputi perencanaan pengaturan, pengawasan dan evaluasi akan mendorong kepercayaan diri dalam berpartisipasi pada kegiatan kelompok.Â
Melalui perencanaan yang disusun bersama akan berdampak munculnya rasa memiliki dn bertanggungjawab terhadap kesepakatan yang diputuskan.
Kemampuan sosial akan memunculkan rasa kebersamaan, saling percaya, saling terikat dan saling membantu antar anggota masyarakat yang arahnya memperbesar partisipasi. Kemampuan teknis yang dimiliki para anggota kelompok memberi ruang kesempatan yang lebih untuk aktif berpartisipasi.
Menurut Slamet (1994), tingkat partisipasi untuk setiap individu atau nggota kelompok bisa terlihat dari keanggotaan dalam organisasi atau lembaga tersebut, Frekuensi kehadiran dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan, sumbangan/iuran yang diberikan, keanggotaan dalam pengurusan, kegiatan yang diikuti dalam tahap program yang direncanakan dan keaktifan dalam diskusi pada setiap pertemuan yang diadakan.Â
Sangat perlu mendorong anggota untuk berperan aktif pada hal-hal tersebut.Â
Kehadiran merupakan wujud nyata kepedulian dan kebutuhan anggota terhadap keberadaan kelompok tani. Motivasi bahwa dengan mengikuti kegiatan kelompok, mereka akan mendapat informasi terbaru dari sumber yang terpercaya yang sifatnya menguntungkan untuk mereka.Â
Melalui kesadaran mengisi iuran wajib maupun insidental pada kas kelompok akan menumbuhkan jiwa memiliki kelompok tani dan hal ini bagus untuk terus menjaga kontinyuitas partisipasi anggota.Â
Sedangkan keaktifan menyampaian permasalahan, memberikan ide, gagasan dan tanggapan akan membangun kepercayaan anggota bahwa suara mereka didengar.