Mohon tunggu...
etica
etica Mohon Tunggu... Lainnya - author, supermom

Hanya seorang ibu rumah tangga dengan lima anak, yang menyukai dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membara

12 Januari 2025   21:25 Diperbarui: 12 Januari 2025   21:25 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kobaran nyala si jago merah

Bumi hanguskan tanah para bintang

Api tak juga sanggup dipadamkan

Tentara angin luaskan sasaran

Merah membara membubung tinggi asap

Bencana yang dahsyat sepanjang sejarah

Dalam lingkup lahan yan luas

Seluas negeri yang masih berjuang di sana

Malam terang tanpa penerangan

Terangnya api begitu cepat membara

Panasnya laksana letupan api neraka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun