Semalam saya mengposting sebuah tulisan berjudul Prostitusi di Jakarta, lalu untuk melengkapi tulisan tersebut saya link ke tulisan saya 6 tahun lalu.
Setelah itu saya tinggalkan dan lupakan dengan pergi tidur, pagi ini saya bangun sambil ngopi,-bukalah kompasiana, yang selama ini saya layak untuk dipercaya. Lalu apa yang terjadi ? Ternyata link saya ke tulisanan 6 tahun lalu dihapus dengan tanpa alasan.
Carilah saya eh, saya merasa tulisan dengan judul prostitusi di jakarta ? Â Prostitusi di Jakarta?
tanpa link itu menjadi hambar, maka lebih baik saya del saja,-mungkin inilah yang dihendaki redaksi atau pengelolah kompasiana  ?
Sungguh memalukan kalau kejadian ini dilakukan oleh pengelolah dengan sengaja,-menghapus arsip tulisan dari para kompasianer. Apalagi kalau ini dijadikan celah untuk nego ?
Mengapa tulisan itu liputan tengah malam menonton tari bugil di club hilang ????
Kalau tulisan kompasianer hanya dijadikan sapi perah untuk menguatkan pengasuh untuk nego-nego  busuk dengan pengelolah hiburan malam, lebih bagus saya hapus saja tulisan dengan judul ssssst prostitusi di Jakarta ?
2 hari sebelumnya juga terjadi satu kesalahan yang cukup patal,  tulisan dengan dengan judul "untuk Pengacarah oon" setelah terposting,-teksnya hilang, esoknya muncul lagi. Sehingga terkesan saya tamak dalam waktu yang bersamaan atau menjadi hampir bersama saya memposting 2 tulisan. Lihat lah 5 wanita indonesia yang  lagi ngetreh waktu posting menjadi hampir bersamaan dengan Untuk pengacarah Oon ? Untuk seorang Pengacara Oon ?
bandingkan waktu tayang tulisan berikut :
5 Wanita Indonesia yang Lagi Ngetren
Dapatkah pengasuh/pengelolah kompasiana  kembali mengyakinkan kompasianer bahwa ini bukan bagian dari konspirasi nego-nego ?Â
Artinya kompasiner disamakan dengan kerbau,= dan hasil tulisannya menjadi daging sapi ?Â
yang selanjutnyaÂ
tahu sama tahu lah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H