"Memang benar-benar bodoh. Lihatlah Anda Tuan, Anda mengatakan bahwa do'a yang kami ucapkan percuma, sia-sia dan tidak berguna. Tapi, kata bodoh yang saya ucapkan telah mengubah tubuh Anda yang semula tenang dengan kesombongan. Kini dengan kata bodoh itu, suara Anda bergetar, jantung Anda berdegup kencang, wajah Anda memerah, tangan Anda terkepal, dan Anda terlihat cemas karena merasa kehormatan dijatuhkan!"
"Anda justru yang paling bodoh, Tuan Sorban!"
"Semakin jelas, Anda memang tidak mau belajar. Jika kata bodoh saja membuat perubahan fisik begitu hebat pada Anda, karena kemarahan. Apalagi firman suci Tuhan, dan itu bukan mantra dukun!" Ucap Syaikh dengan yakin.
 "Maaf kalau kata bodoh itu sengaja saya lontarkan, hanya sekedar mengingatkan saja. Saya memang bodoh, karena ilmu yang saya miliki hanya setetes di tengah samudra pengetahuan Tuhan Yang Maha Luas!" Syaikh menutup pembicaraan
Ucapan syaikh membuat seisi ruangan hening, entah apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Bahkan Presiden hanya terdiam, mungkin di dalam hatinya masih ada setitik iman. Apalagi saat Al-Fatihah dikumandangkan, ada rasa yang berbeda dihatinya, yang selama ini tidak pernah tersentuh lagi ayat suci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H