"Kepada siapa yang memiliki keluhan jantung atau kelainan hati, tiada lain cara penyembuhannya dengan sering-sering memompanya, memompanya agar kuat. Memompa dari luar dengan Zikir Jahar dan memompa dari dalam keluar dengan Zikir Khofi. Dengan demikian, obat penguat jantung dan hati kita ialah ZIKRULLOH"
(Hadrotus Syaikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Ra Qs.)
Saat pemerintah memberikan arahan untuk beribadah di rumah, salah satu ibadah yang dapat dilakukan setiap saat oleh kaum muslimin adalah berzikir. Selain tentu berzikir mengundang kecintaan Alloh, ibadah ini juga menyehatkan. Berikut sebagian kecil penelitian tentang kaitan zikir dengan kesehatan.
Dr. Mahmod, berdasarkan studi yang dilakukan Norma F. Capra dari University of Maryland USA menyatakan, bahwa pada dinding langit-langit mulut terdapat sekian banyak ujung saraf sensorik yang dalam kesehariannya ikut bertanggung jawab terhadap pengunyahan, penelanan makanan dan persepsi dari gerakan oral.
Stimulasi pada titik (magic spot) tersebut, yang dilakukan berulang-ulang diyakini oleh Dr. Mahmod Khan, akan mengaktivasi pengeluaran neurotransmitter dan neuromudulasi di otak yang bermanfaat untuk kesehatan.
Menariknya, sudah menjadi kelaziman bahwa kaum muslimin berzikir dengan ucapan Alloh, Subhanalloh, Al-Hamdulillah, La Ilaha Illalloh, Allohu Akbar, dan yang lainnya.
Kalimat La Ilaha Illalloh kalau kita cermati hanya tersusun dari 3 huruf. Alif, Lam dan Ha, berarti sama dengan kandungan huruf Alloh. Membaca sekali saja kalimat thayyibah (La Ilaha Illalloh) tersebut, huruf lam akan diucapkan sebanyak 5 kali.Â
Sedangkan huruf lam dalam ilmu Tajwid letak makhroj (keluar) hurufnya Azdnal Lisani (lidah terdekat) yaitu lidah terdekat bertemu dengan langit-langit depan. Sehingga lidah akan menyentuh letak titik yang disebut Magic Spot oleh Dr. Muhammad Asim Mahmod Khan.
Ketika mengucapkan kalimat zikir La Ilaha Illalloh, maka ada stimulasi mekanoreseptor oleh ketukan ujung lidah secara lembut pada magic spot 10 -- 20 kali per 3 detiknya secara ritmik. Stimulasi tersebut, sebagaimana disebutkan di atas bermanfaat untuk kesehatan.
Berdasarkan penelitian tersebut, dalam tips-tips sehatnya dr. Ade Ashman menganjurkan untuk membaca kalimat thayyibah minimal 100 kali per hari. Anjuran dr. Ade hampir sejalan dengan anjuran para ulama sufi dengan bilangan minimal yang lebih banyak lagi, contohnya 165 kali setiap selesai shalat fardlu, yang artinya dalam sehari minimal mencapai 825 kali.
Selain istimewanya kalimat thayyibah, psikolog asal Belanda, Van der Hoven mengungkapkan hasil penelitian mengenai pengaruh pengulangan lafadz ALLOH yang dilakukan orang yang sehat maupun sakit, baik muslim maupun non muslim selama tiga tahun. Â Hasilnya, dengan mengucapkan huruf-huruf (ALLOH) maka:
      "huruf  alif: melepaskan diri dari penyakit pernafasan.
      huruf  Lam dobel: menimbulkan perasaan istirahat dan rileks.
      huruf Ha: menciptakan kontak antara hati dan alat pernapasan yang akan menjaga dari penyakit jantung."  Â
Semoga kita dapat mengisi Ramadhan dengan berzikir, sehingga selain mengundang kecintaan Alloh Swt. Zikir juga menyehatkan kita semua. Maha Suci Alloh dari segala sesuatu yang sia-sia.
Wallohu A'lam
Sumber :
A. Shahibul Wafa Tadjul Arifin, Syaikh, Uqudul Jumaan, (Bandung : CV. Wahana Karya Grafika, 2006)
Budi Rahman Hakim, KH, Ph.D, MSW, Kanjul 'Ary jilid 1: 111 Sabda Peradaban Dunia Hadrotus Syaikh Abah Aos Ra Qs, (Banten : Maktabah Jagat 'Arsy, 2017)
Ade Hasman, dr., Sp.An, Kenapa Rasulullah Tidak Pernah Sakit?, (Bandung : Hikmah, 2009)
Imam  Fakhruddin Muhammad bin Umar bin Husain al-Razi, A'jaib al-Quran, (Beirut Libanon : Dar al-Kutub al-Ilmiyyah,  1984)
Egha Zainur Ramadhani, Super Health : Gaya Hidup Sehat Rasulullah, (Yogyakarta : Pro-U Media, 2008)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H