Mohon tunggu...
Esty Yuliana Rabiah Aswadah
Esty Yuliana Rabiah Aswadah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi menulis, kegemaran yang utama menulis fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

13 November 2022   07:09 Diperbarui: 13 November 2022   07:40 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai seorang pendidik tentunya kita akan menghadapi berbagai persoalan yang terkadang kita dihadapkan dalam sebuah pengambilan keputusan yang sama-sama benar, tetapi kita harus memutuskan satu keputusan. Keputusan yang kita buat tentunya harapan kita dapat bermanfaat untuk orang banyak. Namun, terkadang keputusan itu memberikan dampak atau membutuhkan pengorbanan dari salah satu pihak. Sebagai pendidik maka seyogyanya keputusan yang memberi dampak terkecil itulah yang diambil. Pada suatu waktu saya sebagai pendidik dihadapkan pada satu dilemma pembagian waktu yaitu harus mengisi waktu pelajaran olah raga karena tidak memiliki guru mata pelajaran olah raga sedangkan diwaktu tersebut sebagai peserta calon guru penggerak harus mengikuti kegiatan pendampingan individu.

PERISTIWA (FACT)

Mata pelajaran olah raga adalah mata pelajaran yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar kelas 6, karena pada pelajaran tersebut mereka bisa leluasa menyalurkan bakat olah raga mereka. Pada hari biasa, saya sebagai guru kelas selalu mendampingi siswa melakukan kegiatan olah raga karena memang di sekolah kami tidak memiliki guru mata pelajaran olah raga. Sebagai peserta diklat guru penggerak Angkatan 5, Saya harus melakukan kewajiban untuk mengikuti kegiatan pendampingan individu sebagai salah satu prasyarat proses diklat dalam kegiatan guru penggerak. Dengan adanya keterbatasan waktu yang ada kegiatan tersebut tidak dapat ditunda karena jadwal yang padat disamping itu pendamping praktik harus berbagai waktu dengan peserta yang lain. Hal ini membuat Saya dilemma, mana yang harus Saya lakukan terlebih dahulu, jika menunda waktu jam olah raga anak-anak tentu akan kecewa sebab mata pelajaran olah raga selalu mereka tunggu disetiap minggunya.

Dari permasalahan itu Saya dihadapkan pada pengambilan keputusan yang bijak agar tidak memberikan dampak yang tidak diinginkan. Untuk itu saya memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan pengajar praktik agar dapat dilaksanakan lebih pagi, sehingga dapat mendampini anak-anak kelas 6 berolah raga karena tidak mungkin membiarkan anak-anak berolah raga sendiri tanpa ada pendamping.

Untuk melihat seberapa dampak yang muncul dari keputusan tersebut maka dilakukan pengujian keputusan dengan menganalisa keputusan tersebut yaitu:

1. Studi Kasus Pilihan: kasus ini mengandung unsur dilemma etika. Kasus ini memuat paradigma dilemma etika yaitu individu versus kelompok.

2. Prinsip dilemma etika pada kasus ini adalah berpikir berbasis rasa peduli.

3. 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yaitu:

     a. Nilai-nilai yang saling bertentangan adalah nilai individu lawan kelompok.

     b. Yang terlibat dalam keputusan ini adalah saya, pangajar praktik, siswa kelas 6.

     c. Fakta-fakta yang relevan dalam kasus ini yaitu, siswa kelas 6 perlu pendampingan dalam mata pelajaran olah raga karena dilaksanakan di luar kelas. Proses pendampingan individu tidak dapat ditunda karena waktu yang mepet. Pendampingan individu dilaksanakan lebih pagi sehingga CGP dan PP harus datang lebih awal.

     d. Pengujian

  • Uji Legal : tidak ada unsur pelanggaran Hukum.
  • Uji Standar professional : tidak ada pelanggaran kode etik guru.
  • Uji Intuisi : berdasarkan kasus tersebut secara intuisi saya salah jika saya tidak mendampingi siswa di jam olah raga walaupun saya posisi sebagai guru kelas, karena siswa butuh pendampingan saat beraktivitas di luar kelas.
  • Uji Publikasi : jika permasalahan ini dipublikasikan saya masih merasa nyaman karena tidak meninggalkan anak di luar kelas walaupun harus hadir lebih awal di sekolah.
  • Uji Idola : keputusan panutan saya mungkin akan sama dengan keputusan saya karena situasi tersebut masih bisa dikondisikan.
  • Pengujian Paradigma Benar lawan Benar : Pada dilemma etika ini yang berlaku pada kasus ini adalah individu lawan kelompok.
  • Melakukan Prinsip Resolusi: Dilema etika pada kasus ini merupakan perwujudan prinsip resolusi  Berpikir berbasis rasa peduli.
  • Investigasi Opsi Trilema : Untuk memberikan pilihan keputusan saya membuat opsi pilihan dengan membuat kesepakatan dengan pengajar praktik untuk menjadwalkan ulang atau membuat kesepakatan dengan CGP lain untuk menukar jadwal penampingan individu, dengan memilih waktu di luar jam olah raga atau disaat jam mata pelajaran agama.
  • Buat Keputusan: Pada tahapan ini keputusan yang saya ambil adalah membuat kesepakatan dengan pengajar praktik yang sedianya pendampingan individu diawali pada pukul 08.00 diajukan pada pukul 06.00 dengan maksud agar pada jam olah raga pendampingan individu telah selesai.
  • Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan: Keputusan sudah direfleksikan dan dilakukan refleksi, jika perlu ada perubahan maka bisa dilakukan opsi trilemma.

FEELING

Saya merasa senang dengan mempelajari modul 3.1 tentang keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan banyak sekali manfaat yang saya dapatkan, diantaranya saya menjadi lebih faham dan lebih jeli ketika membuat sebuah keputusan diantara dua pilihan atau dilemma etika. Dalam mengambil keputusan kita harus melihat mana yang paling kecil memberikan dampak pada peserta didik maka keputusan itulah yang dapat kita ambil. Pada modul ini saya juga belajar banyak kasus sehingga saya dapat mengambil keputusan yang terbaik. Perasaan yang saya rasakan menjadi lega karena saya bisa menyelesaikan tugas pendampingan individu tepat waktu dan saya juga bisa mendampingi peserta didik di luar kelas untuk beraktivitas olah raga.

FINDINGS

Pada permasalahan kasus ini saya dapat menerapkan teori tentang pengambilan keputusan yang dibahas pada modul 3.1 yaitu tentang 4 paradigma dilemma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

FUTURE

Pembelajaran pada kegiatan diklat guru penggerak banyak banyak ilmu yang dapat saya serap, untuk itu Saya berharap, kedepannya ketika menghadapi kasus dilemma etika saya akan selalu menerapkan teori tentang pengambilan keputusan yang sudah dibahas dalam modul 3.1 yaitu 4 paradigma dilemma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dengan harapan ketika saya menerapkan hal tersebut, dapat memberikan keputusan yang terbaik untuk anak didik sehingga keputusan yang saya   ambil adalah keputusan yang berpihak kepada murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun