Pada tahap ini, terjadi Amygdala Hijack. Otak bagian logika dan penentuan keputusan tidak dapat berfungsi. Menjadi penting untuk memahami dan berhenti tatkala  melakukan hal yang salah atau saat menginginkan apa yang bukan menjadi miliki kita. Namun rumput tetangga memang nampak lebih hijau, ya?
Dalam tahap attraction ini, Â lahirlah yang namanya emotional affair.
Emotional affair merupakan tahapan yang lebih dalam. Emosi kita sudah terlibat di sini, tidak hanya sekedar desire. Manisfestasi rasa suka hadir dalam perilaku, pikiran dan perasaan. Seseorang secara tidak sadar mengalami perubahan perilaku, dari yang misalnya abai terhadap penampilan diri menjadi lebih pesolek, dari yang cuek menjadi perhatian.
Ciri-ciri mengalami emotional affair yaitu:
a) Berusaha lebih memperbaiki penampilan diri agar dapat memikat dan mengambil perhatian lawan jenis
b) Memanipulasi perbuatan
c) Lebih banyak menghabiskan waktu bersama lawan jenis dibandingkan dengan pasangan legal.
d) Berbuat curang, diam-diam menelpon atau chat dengan lawan jenis, menyembunyikan & tidak membagikan pasword handphone
e) Lebih merasa nyaman dan seru serta lebih sering tertawa dengan lawan jenis dibandingkan dengan pasangan sendiri.
f) Banyak terlahir kebohongan-kebohongan terhadap pasangan, menghabiskan waktu yang lebih lama di kantor tanpa ada urgensi pekerjaan kantor. Terdapat perubahan
Tahapan ini bersifat candu. Dari yang awalnya merasa cukup senang hanya dengan dibalas chatnya, sekarang standar senangnya meningkat. Mulanya cukup senang dengan chat 1 hari sekali kemudian naik menjadi 5 kali. Chat dirasa kurang, meningkat lagi jadi ingin telpon. Merasa kurang ingin video call. Setelah video call, kenapa terasa biasa maka ingin meningkat lagi menjadi langsung bertemu dan seterusnya sehingga menimbulkan adiksi atau kecanduan.
Adiksi selingkuh ditandai dengan 1) pikiran berulang terhadap lawan jenis, rasanya mudah kangen, sering kepikiran ; 2) frekuensi hubungan yang meningkat; 3) terobsesi, merasa uring-uringan saat tidak bertemu gebetan dan keinginan untuk terus melanjutkan hingga; 4) dan menganggu perilaku (tidak fokus, mudah marah, hubungan dengan pasangan tambah tidak harmonis, menganggu kinerja). Kepada pegawai, hal ini dapat berakibat buruk terhadap kinerja, hubungan dengan rekan dan produktivitas kerja; 5) kehidupan menjadi lebih berantakan.
3. Attachment