"Aku ingin kau rindukan. Aku ingin kau kejar, aku ingin kau buatkan puisi lalu aku bertingkah tak peduli, biar kau tau rasanya jadi aku" Hal 56
Kutipan itu pertama kali saya baca di jejaring tumblr, saya baru tahu ini ternyata tulisan Fiersa. It's powerful, cocok memang buat mereka yang lagi baper.Â
"Pelajari sebelum berasumsi, dengarkan sebelum memaki, mengerti sebelum menghakimi, rasakan sebelum menyakiti, perjuangkan sebelum pergi"Hal 133
Kutipan di atas adalah yang menurut saya paling universal dan paling punya nilai mendalam alias filosofis.
So, is this book recommended? I will say kalau untuk sekedar teman perjalanan di kereta boleh saja, terutama untuk kamu yang memang suka bacaan puitis atau yang memang sedang patah hati.Â
Buku ini bisa menguatkan kamu untuk kembali bangkit dari rapuhnya kehilangan (am I sound like Fiersa now? hehe) Buku ini juga cocok untuk remaja SMA atau yang lagi di bangku kuliahan, akan lebih mengena ke mereka dibanding ke yang sudah menikah dan seusia saya.Â
Tapi kalau kamu adalah pembaca kelas berat atau yang berharap banyak dari sebuah buku seperti saya, sorry I won't recommend it to you guys. Let's figure out karya Fiersa yang lain di lain waktu, semoga lebih baik dari karya yang ini.
---
Judul Buku      : Garis Waktu
Penulis         : Fiersa Besari
Penerbit        : Mediakita
Tahun Terbit   : 2016
Tebal          : 211 hal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H