Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Gaya hidup dan humaniora dalam satu ruang: bahas buku, literasi, neurosains, pelatihan kognitif, parenting, plus serunya worklife sebagai pekerja media di TVRI Maluku!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menguak Manfaat dari Mengonsumsi Jamur

14 Maret 2019   07:32 Diperbarui: 14 Maret 2019   22:48 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang perawat akan mengukur tekanan darah, berat badan, tinggi badan, pegangan tangan, dan kecepatan berjalan. Mereka juga akan melakukan screen tes sederhana mengenai kognisi, depresi, dan kegelisahan mereka.

Kemudian, penilaian neuropsikologis standar dilakukan selama dua jam, bersamaan dengan peringkat demensia. Hasil keseluruhan dari tes ini dibahas secara mendalam dengan psikiater ahli yang terlibat dalam penelitian untuk mendapatkan diagnosa.

Jamur dan Gangguan Kognitif

Enam jamur yang biasa dikonsumsi di Singapura digunakan dalam penelitian ini yaitu jamur emas, jamur tiram, jamur shiitake, jamur kancing putih, jamur kering dan jamur kalengan. Namun, terdapat kemungkinan jamur-jamur lain yang biasa dikonsumsi juga akan memiliki efek menguntungkan.

Para peneliti percaya alasan berkurangnya prevalensi MCI pada pemakan jamur mungkin karena senyawa spesifik yang ditemukan di hampir semua varietas, yakni senywa ergothioneine (ET).

ET adalah antioksidan dan antiinflamasi yang unik yang tidak dapat disintesis sendiri oleh manusia melainkan didapat dari sumber makanan, salah satu sumber utamanya adalah jamur.

Sebuah studi sebelumnya yang juga dilakukan di Singapura mengungkapkan bahwa kadar plasma ET pada peserta dengan MCI secara signifikan lebih rendah daripada orang sehat pada umunya yang usianya setara. 

Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Biochemical and Biophysical Research Communications pada tahun 2016, yang menyebabkan keyakinan bahwa kekurangan ET dapat menjadi faktor risiko untuk neurodegenerasi, dan peningkatan asupan ET melalui konsumsi jamur mungkin dapat meningkatkan kesehatan kognitif.

Selain itu senyawa-senyawa lainnya hericenone, erinacine, scabronine dan dictyophorine yang juga terkandung dalam jamur dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko penurunan kognitif karena meningkatkan sintesis faktor pertumbuhan saraf. 

Senyawa bioaktif dalam jamur juga dapat melindungi otak dari degenerasi saraf dengan menghambat produksi beta amiloid dan fosforilasi tau protein, dan asetilkolinesterase.

Langkah Selanjutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun