Saat tiba, rombongan tour disambut oleh Komandan Skadron Udara 12 Letkol Pnb Asri Efendi Rangkuti beserta beberapa crew Black Panthers. Beliau adalah seorang penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 2000 dengan callsign "Flogger".
Selanjutnya peserta tour mendengarkan pantun (yang satu ini memang budaya di Lanud Roesmin Nurjadin sih) dan paparan lengkap tentang Skadron Udara 12 dari penerbang muda Lettu Pnb Ferrari Aditya Putra Lubis, alumnus Akademi Angkatan Udara 2015 dan Kapten Pnb Oliv Rizando Azka, alumnus Akademi Angkatan Udara 2008 dengan callsign "Cyborg".
Di Skadron Udara 12 peserta Airmen Tour bisa melihat gagahnya pesawat Hawk 100/200 lengkap dengan persenjataan yang bisa dibawanya saat melaksanakan tugas.
Skadron Udara 12 diaktifkan kembali pada 2 Mei 1983 dan ditetapkan sebagai hari jadinya dengan kekuatan A-4 Skyhawk. Saat ini Skadron Udara 12 mengoperasikan pesawat tempur jenis Hawk 100/200 buatan British Aerospace.Â
Pesawat Hawk sudah beroperasi dari tahun 1994-1995. Saat ini usianya hampir 25 tahun. Meski sudah terbilang uzur namun pesawat ini memiliki keunggulan dalam membantu perang di darat dan melakukan pengawasan di wilayah perbatasan, yakni terletak pada kecanggihan radar yang hingga saat ini masih belum dapat dikalahkan oleh jenis jet tempur sejenis.
Pada misi pertahanan udara, sebagai sebuah jet tempur, Hawk 200 mampu melengkapi diri dengan berbagai persenjataan canggih dan mematikan.
Diantaranya rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, rudal anti kapal Sea Eagle, Torpedo, serta berbagai macam bom.
Rencana kedepannya pesawat Hawk 100/200 akan diganti dengan pesawat generasi 4,5 yang lebih modern. Karena pesawat generasi ini dianggap lebih cocok dan efektif untuk mengamankan wilayah kedaulatan udara Indonesia yang cukup luas.
Bagi Airmen yang ingin tahu lebih banyak tentang Skadron Udara 12, bisa ikuti instagramnya @macan_hitam12