Hari yang dulunya di nanti-nanti kini menjadi hari yang paling berat untuk di tinggalkan. 40 hari sudah pengabidan ini rampung, 40 hari sudah menyelami banyak arti kehidupan yang nyata di masyarakat. Bertemu, membaur, menyelaraskan banyaknya isi kepala, dan hidup berdampingan dengan adat istiadat setempat semuanya kini telah usai.
Akhirnya, ketika kami harus meninggalkan desa ini, kami meninggalkan lebih dari sekadar jejak fisik. Kami meninggalkan kenangan yang akan selalu kami hargai---kenangan tentang keberanian untuk beradaptasi, kegigihan menghadapi tantangan, dan keindahan hubungan manusia yang tulus. Desa Balapulang Wetan telah mengajarkan kami lebih banyak tentang kehidupan daripada yang pernah kami bayangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H