Mohon tunggu...
Esti Ayu Fadilla
Esti Ayu Fadilla Mohon Tunggu... Lainnya - SISWA KELAS 12 SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG

Hobi menyanyi dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Menganalisis Sebuah Karya Novel Andrea Hirata Berjudul "Orang-Orang Biasa"

26 Februari 2023   20:12 Diperbarui: 26 Februari 2023   20:15 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

UNSUR INTRINSIK NOVEL ORANG-ORANG BIASA

* TEMA

Tema novel Orang-Orang Biasa yaitu tentang perjalanan hidup. Dipaparkan dengan jelas kehidupan yang sangat realistis dalam novel tentang kehidupan orang-orang yang khususnya memiliki keterbatasan dalam ekonomi.

* TOKOH & PENOKOHAN

- Handai : protagonis, pengkhayal

- Tohirin : protagonis, lamban

- Honorun : protagonis, lamban, pesimistis

- Sobri : protagonis, pesimistis, kaku

- Rusip : protagonis, pekerja keras, bimbang

- Debut : protagonis, idealis, bertekad kuat

- Nihe : protagonis, ganjen, egois

- Dinah : protagonis, pesimistis, lamban

- Aini (anak Dinah) : protagonis, gigih, teguh pendirian, penyayang

- Junilah : protagonis, tidak berpendirian (hidupnya terus mengikuti Nihe), ganjen

- Salud : protagonis, lamban

- Inspektur Abdul Rojali : protagonis, jujur, pekerja keras

- Sersan P. Arbi : protagonis, penurut, sopan

- Ibu Desi Mal : protagonis, keras

- Ibu Tri Wulan : protagonis, keras

- Bastardin : antagonis, egois, suka membuli

- Jamin : antagonis

- Tarib : antagonis

- Boron : antagonis

- Bandar : antagonis

* ALUR/PLOT

Alur cerita menggunakan alur campuran yaitu alur maju dan alur mundur.

* LATAR/SETTING

- Latar waktu : pagi hari, siang hari, malam hari

- Latar tempat : Kota Belantik, Toko Batu Mulia, jalan raya, pasar, sekolah (ruang kelas)

- Latar suasana : mengharukan, menegangkan

* SUDUT PANDANG 

Sudut pandang novel Orang-Orang Biasa yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga karena menggunakan nama orang.

* GAYA BAHASA

Pemilihan kata atau cara penyampaian dari pengarang awalnya sulit dimengerti karena mengandung banyak perumpamaan serta majas, tapi lama-kelamaan bahasa yang digunakan menjadi ringan atau bahasa sehari-hari yang mudah dipahami.

* AMANAT

- Amanat yang berada didalam novel : "Dalam hidup ini kita tidak selalu mengerjakan apa yang kita cintai, namun kita dapat belajar untuk mencintai apa yang kita kerjakan." (Halaman 20)

"Kiranya benar bahwa hari paling penting dan paling bahagia dalam hidup manusia adalah hari ketika dia tahu untuk alasan apa dia dilahirkan ke muka bumi ini." (Halaman 90)

- Amanat keseluruhan : "Dalam kondisi sesulit apapun, sebaiknya kita tidak menghalalkan segala cara karena hal itu tidak menjamin membuat hidupmu menjadi lebih baik dan terselesaikannya masalah."

"Jujur itu memang pahit dan terkadang justru menyakitkan, tapi pasti akan selalu ada hal baik dari setiap kejujuran."

Biografi Penulis

Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung pada tanggal 24 Oktober 1982. Ia dikenal sebagai seorang penulis novel yang karyanya diangkat ke layar lebar teater musikal.

Andrea Hirata adalah lulusan S1 Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah menyelesaikan studi S1 di UI, pria yang kini masih bekerja di kantor pusat PT Telkom ini mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi Master of Science di Universit de Paris, Sorbonne, Perancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom.

Tesis Andrea di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cumlaude. Tesis itu telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi Ilmiah.

Pada tahun 1997, Andrea Hirata resmi menjadi pegawai PT Telkom. Niatnya untuk menuliskan pengabdian sang inspiratornya kembali membuncah manakala dia menjadi relawan untuk korban tsunami di Aceh. Ketika dia melihat rumah, sekolah, dan berbagai bangunan yang ambruk, memorinya akan masa kecilnya dan tentu saja, Bu Mus memantapkan hatinya untuk menuliskan perjuangan guru tercintanya itu ke dalam sebuah karya sastra. Kemudian,  Andrea Hirata berhasil membuat novel Laskar Pelangi hanya dalam waktu tiga minggu.

Namanya makin melejit seiring kesuksesan novel pertamanya, LASKAR PELANGI. Novel tersebut kemudian jadi best seller. Selain LASKAR PELANGI, ia juga menulis SANG PEMIMPI dan EDENSOR, serta MARYAMAH KARPOV. Keempat novel tersebut tergabung dalam tetralogi.

Walaupun sebenarnya Andrea Hirata tidak berniat untuk mempublikasikan novel atau mengirimkannya pada penerbit, Laskar pelangi tetap sampai pada penerbit. Begitu banyak penghargaan yang Andrea Hirata terima. Beberapa di antaranya adalah penghargaan dari Khatulistiwa Literaly Award (KLA) pada tahun 2007, Aisyiyah Award, Paramadina Award, Netpac Critics Award, dan lain sebagainya.

Sukses dengan novel tetralogi, Andrea merambah dunia film. Novelnya yang pertama, telah diangkat ke layar lebar, dengan judul sama, LASKAR PELANGI pada 2008. Dengan menggandeng Riri Riza sebagai sutradara dan Mira Lesmana sebagai produser, film ini menjadi film yang paling fenomenal di 2008. Dan jelang akhir tahun 2009, Andrea bersama Miles Films dan Mizan Production kembali merilis sekuelnya, SANG PEMIMPI.

www.merdeka.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun