Adikku, dapatkah kau memberi nasihat pada kakakmu ini? Ya, untuk menghiburku saja. Yakinkan aku, bahwa semua ini adalah kehendakNya. Yakinkan aku, bahwa Tuhan akan menjaga dan menjamin kehidupan dan masa depan anak-anakmu, ya kan?
Ini semua akibat kami terlalu sayang dan menaruh harap banyak padamu. Sehingga ketika kau tiada, bahagia ini seolah hilang sebagian.
Adikku, bagaimana denganmu saat itu? Kau tentu sama, tidak menyangka kehidupanmu sudah selesai di dunia ini. Namun kamu pasti sudah tahu, bahwa kita semua akan kembali padaNya. Kamu pasti ketakutan. Sebab kamu, kita, belum siap meninggalkan dunia ini..
Kami juga sama, belum siap ditinggalkanmu.. seperti mimpi saja, Adikku.
Kini kita hidup terpisah di alam yang berbeda.
Namun kita sama, jiwamu dan jiwaku, ada dalam genggamanNya. Bedanya, posisimu sudah jauh lebih enak, karena berada di sisi Zat yang Maha Penyayang, kembali kepada Pemilikmu yang abadi.
Kau, sekarang sudah ada yang punya...Â
Terima kasih, Adikku..Â
Kau telah mewarnai kehidupan kami.
Keceriaanmu, tanggung jawabmu kepada keluarga, menghantarkanmu ke Surga yang diimpikan.
Sepertinya Tuhan ingin kau istirahat saja dari dunia yang melelahkan ini.