Membangun Kepribadian Siswa SD Melalui
Metode Pembelajaran Modern
Â
Metode pembelajaran modern merupakan salah satu hasil dari pesatnya
perkembangan teknologi dan informasi yang mengubah cara berfikir belajar
manusia. Semakin meningkatnya teknologi dan informasi mengakibatkan metode
pembelajaran konvensional dipandang kurang cocok lagi untuk dikembangkan bagi
anak didik di sekolah.
Metode untuk membangun kepribadian siswa SD melalui pembelajaran modern dapat mencakup pendekatan kolaboratif, pembelajaran berbasis proyek, dan
pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam kurikulum, dapat didasarkan pada
kebijakan pendidikan nasional dan peraturan sekolah yang mendukung pengembangan karakter siswa.
upaya membangun kepribadian siswa SD melalui metode pembelajaran modern
dapat merujuk pada beberapa dasar hukum pendidikan di Indonesia, yaitu sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
Menekankan pada pengembangan kepribadian, keterampilan, dan sikap
positif siswa.
Memberikan dasar hukum untuk pendekatan pendidikan yang holistik,
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013:
Mengamanatkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran
kontekstual.
Menekankan pengembangan karakter dan kompetensi sosial siswa.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar dan
Menengah:
Menyatakan bahwa pembelajaran tidak hanya berkutat pada aspek kognitif,
tetapi juga melibatkan aspek afektif dan psikomotorik.
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen:
Memberikan landasan untuk peran guru dalam membentuk karakter siswa.
Mendorong guru untuk menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu
merespons kebutuhan individual siswa.
Dalam mengimplementasikan metode pembelajaran modern untuk membangun
kepribadian siswa, sekolah dan guru diharapkan untuk memperhatikan aspek-aspek
tersebut sesuai dengan landasan hukum pendidikan yang ada. Pembelajaran harus
mencakup pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan sikap positif untuk mendukung pertumbuhan holistik siswa.
1.Teori Konstruktivisme:
Konsep: Siswa aktif dalam membangun pengetahuannya
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
Implementasi: Gunakan metode pembelajaran berbasis proyek atau
eksperimen yang memungkinkan siswa mengonstruksi pengetahuan mereka
sendiri.
2.Teori Multiple Intelligences (Howard Gardner):
Konsep: Siswa memiliki kecerdasan dalam berbagai bentuk, seperti
kecerdasan linguistik, logis-matematis, interpersonal, dan lainnya.
Implementasi: Sesuaikan metode pembelajaran untuk mencakup beragam
jenis kecerdasan, memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk bersinar
dalam bidang yang sesuai dengan kecerdasan mereka.
3.Teori Belajar Kolaboratif (Lev Vygotsky):
Konsep: Pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial dan kolaborasi dengan
orang lain.
Implementasi: Fasilitasi kegiatan kelompok, diskusi, atau proyek kolaboratif
yang mempromosikan pertukaran ide dan pemahaman bersama.
4. Teori Pembelajaran Aktif (Jean Piaget):
Konsep: Siswa belajar lebih baik melalui pengalaman langsung dan partisipasi
aktif.
Implementasi: Rancang aktivitas pembelajaran yang melibatkan eksplorasi,
percobaan, dan keterlibatan langsung siswa dalam proses pembelajaran.
5. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah:
Konsep: Siswa memecahkan masalah nyata untuk mengembangkan
keterampilan kritis dan pemecahan masalah.
Implementasi: Ajarkan siswa untuk menyelesaikan masalah sehari-hari melalui pendekatan analitis dan kreatif .
6.pembelajaran kontekstual (jerome Brunner)
 * Konsep: Pembelajaran lebih efektif saat disajikan dalam konteks yang
bermakna bagi siswa.
Implementasi: Sertakan konteks dunia nyata dalam materi pembelajaran,
membuatnya relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
1.
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning - PBL):
Landasan Empiris: Penelitian menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan
keterlibatan siswa, keterampilan pemecahan masalah, dan kreativitas.
Implementasi: Desain proyek-proyek yang menantang dan relevan untuk
mendorong siswa berkolaborasi dan menerapkan pengetahuan mereka.
2. Pembelajaran Kolaboratif:
Landasan Empiris: Studi menunjukkan bahwa pembelajaran kolaboratif dapat
meningkatkan pencapaian akademis, keterampilan sosial, dan pemahaman
konsep.
Implementasi: Fasilitasi kegiatan kelompok, diskusi, atau proyek kolaboratif
untuk meningkatkan interaksi sosial siswa.
3. Pembelajaran Aktif dan Praktis:
Landasan Empiris: Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dapat
meningkatkan retensi informasi dan keterampilan praktis siswa.
Implementasi: Rancang kegiatan yang melibatkan eksperimen, simulasi, atau
permainan pembelajaran untuk memberikan pengalaman langsung.
4. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran:
Landasan Empiris: Studi menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi, keterampilan digital, dan
keterlibatan siswa.
Implementasi: Gunakan perangkat lunak interaktif, platform pembelajaran
daring, atau sumber daya digital untuk mendukung pembelajaran.
5. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah:
Landasan Empiris: Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan pemecahan masalah, dan motivasi siswa.
Implementasi: Ajarkan siswa untuk menyelesaikan masalah nyata dan relevan
dengan menggunakan pendekatan analitis.
6. Pendekatan Pendidikan Karakter:
Landasan Empiris: Penelitian mendukung bahwa pendekatan pendidikan
karakter dapat meningkatkan perilaku positif dan moral siswa.
Implementasi: Sertakan pembelajaran nilai-nilai seperti integritas, empati, dan
tanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari.
Berikut adalah rincian singkat gagasan ide untuk membangun kepribadian siswa SD
melalui metode pembelajaran modern:
a. Pertumbuhan Kreativitas:
Ide: Gunakan proyek seni, eksplorasi ide, dan permainan kreatif untuk
merangsang kreativitas siswa, membangun keberanian untuk berpikir di luar
kotak.
b. Penanaman Keberanian Melalui Ekspresi Diri:
Ide: Beri siswa peluang untuk menyampaikan pendapat mereka melalui
presentasi atau drama kelas, memperkuat kepercayaan diri dan keterampilan
berbicara.
c. Pemberdayaan Melalui Proyek Kolaboratif:
Ide: Fasilitasi proyek kelompok di mana setiap siswa memiliki peran penting,
mendorong kolaborasi, tanggung jawab, dan partisipasi aktif.
d. Pengembangan Keterampilan Pemecahan Masalah:
Ide: Gunakan studi kasus atau tantangan pemecahan masalah yang mendorong
siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan
ketekunan.
e. Peningkatan Keterampilan Komunikasi:
Ide: Selain pelajaran formal, siswa dapat berpartisipasi dalam permainan
peran atau simulasi untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
interpersonal.
f. Keterlibatan Aktif Melalui Pembelajaran Berbasis Pengalaman:
Ide: Rancang kunjungan lapangan atau eksperimen praktis untuk memberikan pengalaman langsung dan mendalam kepada siswa.Â
g. Pendidikan Karakter Melalui Model Peran:
Ide: Melibatkan siswa dalam diskusi tentang nilai-nilai positif dan
memperkenalkan model peran yang memajukan sikap dan perilaku positif.
h. Pembelajaran Adaptif:
Ide: Gunakan teknologi pembelajaran adaptif untuk menyajikan materi sesuai
dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa, menciptakan pengalaman
belajar yang dipersonalisasi.
i. Pengakuan dan Penghargaan:
Ide: Berikan penghargaan dan pengakuan kepada siswa untuk pencapaian dan
kontribusi positif mereka, memberikan dorongan positif untuk perkembangan
kepribadian yang baik.
j. Pengembangan Keterampilan Kolaborasi:
Ide: Desain kegiatan yang memerlukan kerjasama dan berbagi tanggung
jawab, membangun keterampilan kolaborasi dan kerja tim.
pendidikan tidak hanya menjadi tentang penguasaan materi pelajaran, tetapi juga
tentang perkembangan kepribadian yang positif dan kesiapan siswa untuk
menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari, pendidikan dapat menjadi lebih
relevan jika dapat menggunakan metode pembelajaran modern, inspiratif, dan
berdampak pada perkembangan pribadi siswa, membentuk mereka menjadi individu Yang berkompeten, kreatif, dan berintegritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H