Mohon tunggu...
Esther Lima
Esther Lima Mohon Tunggu... -

No Biographical Info

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jokowi Membangun Asian Highway 2, Tol Denpasar-Khosravi Iran

1 Mei 2015   18:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:28 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_363884" align="aligncenter" width="560" caption="Screen capture dari Google Map"]

14304796771921031440
14304796771921031440
[/caption]

Perhatikan jika anda melihat jalan-jalan di google map, anda akan melihat kode-kode angka di situ, yang merupakan program Asian Highway Network. Seperti jalur Surakarta ke Kertosono di atas, anda bisa melihat kode angka 15.

Kembali ke Grand Design AH2 dan AH25. Ini mega proyek yang sudah ditandatangani bersama pada tahun 1959.

Seperti kita ketahui bersama, di dalam dunia proyek, kita sering dengar ada jual beli proyek. Dapat dikenali jika anda melihat ada pemenang tender, atau perusahaan yang ditunjuk, bukannya mengerjakan proyek tersebut, malah menjualnya ke pihak lain. Sementara down payment yang sudah diterima raib. Akibatnya proyek jalan tol mangkrak. Karena dokumen penunjukannya diperjual belikan, sementara kontraktornya tidak punya cukup dana backup untuk menjalankan proyeknya. Berapa banyak proyek jalan tol mangkrak di Indonesia?

Pengelola jalan tol yang ada saat ini diantaranya PT. Jasa Marga, PT. Citra Marga Nusaphala Persada (Siti Hardijanti Rukmana), PT. Marga Mandala Sakti (Hutomo Mandala Putra), PT. Bosowa Marga Nusantara (Jusuf Kala), PT Semesta Marga Raya (Bakrie), dan beberapa lainnya yang pemiliknya itu-itu saja.

Isu anti asing, anti Cina, anti syiah, anti tol laut, merupakan isu yang baru, yang bertahun-tahun lalu tidak pernah menjadi persoalan. Isu ini perlu ditanamkan di masyarakat sebagai amunisi jika diperlukan untuk mencegah mega proyek seperti ini dijalankan oleh lawan politik.

Tulisan ini, dapat menjadi pedang bermata dua. Isu anti Syiah dan antek asing bisa saja diangkat untuk menjegal proyek AH2. Namun dapat juga membuka pemahaman, bahwa sebelum ada isu-isu tersebut, proyek ini sudah dibuat blue print nya dan ditandatangani 32 negara beserta Asian Development Bank ada tahun 1959.

Kalau sudah tandatangan dengan bank puluhan tahun lalu, kenapa proyeknya baru dilengkapi sekarang? Kemana raib dana dari bank yang dahulu?

Semoga proyek infrastruktur yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan tahan 100 tahun.

Selamat dan Sukses, Presiden Joko Widodo!

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun