Mohon tunggu...
Esther Lima
Esther Lima Mohon Tunggu... -

No Biographical Info

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengenal Distributor UPS Milik Group BUMD DKI

4 Maret 2015   15:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:11 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425438382724222698

[caption id="attachment_400798" align="aligncenter" width="624" caption="PT Frislianmar Masyur Mandiri di Jalan Pramuka Nomor 19A, Matraman, Jakarta Timur itu ternyata adalah toko percetakan dan fotokopi. Salah satu pemenang Tender UPS (Kompas.com/Unoviana)"][/caption]


Kisruh tender UPS untuk sekolah-sekolah di DKI yang dimenangkan oleh perusahaan pakan ikan, usaha fotokopi, usaha service AC, mengundang banyak pertanyaan, seperti apa komputer sekolah sehingga butuh UPS senilai 5 miliar lebih?


Sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) DIKNAS, setiap sekolah memang memiliki 1 laboratorium computer, yang spesifikasi paketnya sebagai berikut:

1. PC/ Komputer Client + LCD min. 15 " ( 18 unit)

2. PC/ Komputer Server + LCD min. 15 " ( 1 unit)

3. Access Point/ Instalasi Jaringan ( 1 unit)

4. UPS 850 VA ( 7 unit)

5. LCD projector min. 2500 Ansi Lumens ( 1 unit)

6. Screen Projector ( 1 unit)


Pagu anggaran satu paket laboratorium computer dan Bahasa yang ditentukan oleh DIKNAS adalah sebesar Rp.150.000.000. Harga yang realistis untuk 19 unit komputer, 1 projector dan 7 unit UPS 850 KVA untuk DKI, tapi mustahil untuk diinstall di Jayapura dengan harga segini.


Jadi jelas, bahwa dalam setiap pengadaan laboratorium computer oleh DIKNAS, sudah dilengkapi dengan UPS, sehingga UPS dalam tender yang dipersoalkan oleh DPRD dan Gubernur DKI ini adalah UPS yang tidak jelas peruntukannya.


Adapun, persoalan lain yang dipermasalahkan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama adalah merek UPS tidak jelas. Diantaranya, UPS merek Kelong. Di search di google, memang tidak ditemukan website resminya.


Aneh jika pengadaan UPS 5 miliar ini selain mereknya tidak jelas, juga perusahaannya tidak jelas, harus dibeli untuk hal yang tidak jelas. Sehingga pengadaan tidak jelas ini memang seharusnya tidak ada.


Dari daftar perusahaan pemenang tender UPS ini, tidak terlihat perusahaan yang memang distributor UPS. Salah satunya yang tidak terlihat adalah perusahaan dalam lingkaran group BUMD DKI sendiri.

PT. Jaya Teknik Indonesia, yang adalah anak perusahaan dari group PT. Pembangunan Jaya yang merupakan BUMD DKI. Berkantor di Gedung Jaya Teknik Indonesia, Jl. Johar Kebun Sirih, tidak jauh dari gedung DPRD DKI, PT. Jaya Teknik sudah berdiri sejak tahun 1960. Memiliki gedung milik sendiri di area Kebun Sirih, jelas PT. Jaya Teknik Indonesia bukan perusahaan sembarangan. Dengan divisinya: Air Conditioning and Refrigeration, Data Center and Network Power, Fire Savety and Control, Information Communication Technology, dan Mechanical and Electrical.


Untuk divisi Data Center and Network Power, PT. Jaya Teknik Indonesia merupakan distributor resmi UPS merek Liebert yang berkantor pusat di Ohio, Amerika Serikat. Website resmi PT. Jaya Teknik Indonesia DISINI.


Lalu kenapa usaha dalam lingkaran BUMD DKI sendiri tidak menang tender UPS, tapi malah usaha pakan ikan, fotokopi, dan service AC yang memenangkan tender UPS?


.


- Esther Wijayanti -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun