Adapun, persoalan lain yang dipermasalahkan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama adalah merek UPS tidak jelas. Diantaranya, UPS merek Kelong. Di search di google, memang tidak ditemukan website resminya.
Aneh jika pengadaan UPS 5 miliar ini selain mereknya tidak jelas, juga perusahaannya tidak jelas, harus dibeli untuk hal yang tidak jelas. Sehingga pengadaan tidak jelas ini memang seharusnya tidak ada.
Dari daftar perusahaan pemenang tender UPS ini, tidak terlihat perusahaan yang memang distributor UPS. Salah satunya yang tidak terlihat adalah perusahaan dalam lingkaran group BUMD DKI sendiri.
PT. Jaya Teknik Indonesia, yang adalah anak perusahaan dari group PT. Pembangunan Jaya yang merupakan BUMD DKI. Berkantor di Gedung Jaya Teknik Indonesia, Jl. Johar Kebun Sirih, tidak jauh dari gedung DPRD DKI, PT. Jaya Teknik sudah berdiri sejak tahun 1960. Memiliki gedung milik sendiri di area Kebun Sirih, jelas PT. Jaya Teknik Indonesia bukan perusahaan sembarangan. Dengan divisinya: Air Conditioning and Refrigeration, Data Center and Network Power, Fire Savety and Control, Information Communication Technology, dan Mechanical and Electrical.
Untuk divisi Data Center and Network Power, PT. Jaya Teknik Indonesia merupakan distributor resmi UPS merek Liebert yang berkantor pusat di Ohio, Amerika Serikat. Website resmi PT. Jaya Teknik Indonesia DISINI.
Lalu kenapa usaha dalam lingkaran BUMD DKI sendiri tidak menang tender UPS, tapi malah usaha pakan ikan, fotokopi, dan service AC yang memenangkan tender UPS?
.
- Esther Wijayanti -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H