Tujuan Artikel Ilmiah
Tujuan dari artikel ini adalah menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat gempa Lombok 1,5 tahum silam. Salah satunya adalah trauma yang berkepanjangan bagi para korban. Oleh karena itu mahasiswa uns berinisiatif untuk melakuan trauma healing atau pemulihan trauma pasca gempa yang menguncang Lombok.
Mahasiswa UNS yang melakukan truma healing tersebut merupakan Tim KKN UNS Umbara Malaka yang dibantu oleh rekan-rekan dari Bale Psikologi NTB. Mereka menjalankan misi trauma healing tersebut di Dusun Setangi, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, pada Minggu (2/2/2020) sore. Kegiatan tersebut dilaksakan di ruangan PAUD sederhana yang diikuti oleh puluhan warga dari Dusun Setangi dan Dusun Lendang Luar. Â (sumber).
 Pembahasan
Trauma healing ini diawali dengan menganalisis warga korban gempa Lombok terlebih dahulu. Baik dari jenjang umur serta pendidikan terakhirnya, selain itu warga juga ditanyai apakah kegiatan yang pernah diikuti sebelumnya dan apakah cukup berpengaruh terhadap mereka. Semua hal yang ditanyakan kepada para warga itu juga bersinggungan dengan materi kuliah yang pernah mereka dapatkan sebelumnya. Materi perkuliahan tersebut antara lain psikoanalisis, kontemplasi diri, dan yoga yang bertujuan untuk menenangkan pikiran.
Trauma healing yang diadakan ini lebih berfokus kepada anak-anak, hal tersebut juga merupakan permintaan langsung dari  kantor bupati yang disampaikannya pada saat penerimaan KKN yang saat itu diadakan di sana. Memang wajar saja jika hal tersebut di fokuskan terhadap anak-anak, dikarenakan kondisi psikologi anak lebih rentan terganggu saat terjadi bencana dan bisa menyebabkan trauma yang berkepanjangan.
Kesimpulan
Gempa yang mengguncang Lombok 1,5 tahun silam menimbulkan dampak negatif yang cukup banyak, baik itu yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Salah satunya adalah trauma yang berkepanjangan terutama pada anak-anak. Mahasiswa UNS berinisiatif untuk membantu anak-anak korban gempa Lombok tersebut keluar dari trauma yang berkepanjangan tersebut dengan mengadakan trauma healing pada hari minggu (2/20/2020) sore. Hal tersebut diharapkan agar anak-anak korban gempa dapat keluar dari trauma tersebut dan dapat hidup bahagia lagi seperti anak-anak pada umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H