Mohon tunggu...
esteenhanif
esteenhanif Mohon Tunggu... Penulis - Suka dengan ilmu pengetahuan

Suka mengamati isu politik, pendidikan dan sosial, penggemar anime one piece dan naruto. Hobi traveling dan kulineran. Salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Review Artikel Mahasiswa UNS Gelar Trauma Healing Pasca Gempa Lombok

8 Februari 2020   12:19 Diperbarui: 9 Februari 2020   13:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

- https://fp.uns.ac.id

- https://ft.uns.ac.id

- https://fkip.uns.ac.id

- https://mipa.uns.ac.id

- https://fsrd.uns.ac.id

- https://fkor.uns.ac.id

Latar Belakang

Bencana alam alam memang sering terjadi di Indonesia, salah satunya adalah gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan negara ini terletak di kawasan Ring of Fire atau akrab juga disebut Cincin Api Pasifik. Dari sekian banyak gempa bumi yang telah terjadi di bumi ini hampir sebagian besar terletak di kawasan ini. Kawasan ini terdapat banyak sekali gunung berapi aktif yang apabila erupsi kan menyebabkan gempa bumi, selain itu di kawasan ini juga terdapat lempengan-lempengan bumi yang sering bertabrakan dan menyebabkan gempa bumi juga.

Salah satu gempa bumi yang cukup besar penah mengguncang Indonesia, yaitu gempa bumi yang terjadi di Lombok pada tahun 2018 lalu tepatnya pada 29 Juli 2018, pukul 06.47 WITA dengan kekuatan gempa 6,4 Mw yang menewaskan 20 orang dan melukai 401 warga , selain itu 10,062 rumah warga rusak. Hal tersebut pasti mengakibatkan trauma yang begitu mendalam bagi para korban, sehingga bisa menyebabkan phobia ataupun gangguan psikologis lainnya.

Setelah satu tahun lebih trauma itu juga tak kunjung hilang, oleh karena itu mahasiswa uns berinisiatif untuk melakukan Trauma healing pada korban gempa Lombok (sumber). 

Harapan kami kedepannya dengan diadakannya trauma healing adalah, agar  korban  gempa di sana bisa bahagia, bisa pulih dari trauma dan menjalani hidupnya seperti sebelumnya tanpa merasakan kesedihannya yang mendalam lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun