b.Terapi Wicara, Bagi penyandang autisme oleh karena semua penyandang autisme mempunyai keterlambatan bicara dan kesulitan berbahasa, speech therapy adalah juga suatu keharusan, tetapi pelaksanaannya harus dengan metode ABA.
c. Sosialisasi dengan menghilangkan perilaku yang tidak wajar, hal ini perlu dimulai dari kepatuhan dan kontak mata, kemudian diajarkan konsep menirukan, lalu diberikan pengenalan konsep dan kognisi melalui bahasa reseptif/kognitif dan bahasa ekspresif disertai dengan tata krama dan sebagainya.
b. Terapi biomedik
Sebagian besar terapi biomedik terhadap ASD diintegrasikan dengan kegiatan anak di rumah dan di sekolah. Hal ini dilakukan karena terapi yang dilakukan secara terpisah kurang berhasil.
c. Pengobatan (pemberian obat, vitamin, mineral, food supplements)
Tidak diketahui adanya pengobatan menyeluruh terhadap autisme, menggunakan pengobatan tradisional, obat-obatan herbal atau homeopati. Obat-obatan bukanlah perawatan utama dalam autisme. Pemberian obat-obatan untuk penyandang autisme sifatnya sangat individual dan perlu berhati-hati. Dosis dan jenisnya sebaiknya diserahkan kepada Dokter Spesialis yang memahami dan mempelajari autisme (biasanya Dokter Spesialis Jiwa Anak).
d. Program Intervensi lainnya
a. Program Adaptasi Hanen: yaitu suatu program pelatihan di bidang bahasa dan bicara. Dalam berkomunikasi dengan anak autisme haruslah menggunakan bahasa yang sederhana, saling bertatapan muka dengan anak, dan mendengarkan mereka dengan baik.
b. Auditor Integration Training (pelatihan integrasi auditori): yaitu suatu program pelatihan dengan menggunakan suara sebagai cara mengekspos anak pada serangkaian pengalaman pendengaran. Alat dengan headphone digunakan untuk memainkan musik yang dapat diubah dan dikontrol.
c. Diet: beberapa diet telah disarankan untuk mengurangi beberapa gejala autisme. Hingga kini belum ada riset yang mengkomfirmasi keefektifannya. Diet bebas gluten dan kasein adalah yang sangat umum ditemui. Namun tak ada bukti yang menunjukkan bahwa dengan mengeluarkan gluten dan kasein dari diet anak mengarah pada perubahan dalam perkembangan anak.
d. Lumba-lumba: merupakan suatu program treatment, yaitu berenang dengan ikan lumba-lumba sebagai kegiatan terapi.