Mohon tunggu...
Ester Togatorop
Ester Togatorop Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

sedang berkuliah di UNIVERSITAS NEGERI MEDAN PRODI PENDIDIKAN KIMIA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelarutan dan Kreativitas Unsur Iodium dan Senyawanya

20 Mei 2024   11:20 Diperbarui: 20 Mei 2024   11:30 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laporan praktikum  iodium kelompok 4/dok. pri

Iodium adalah salah satu unsur yang memiliki simbol I dan memiliki nomor atom 53. Yodium merupakan unsur dalam golongan unsur halogen yang berwarna ungu kehitaman bersifat korosif dan yang kereaktifitasnya rendah dan paling bersifat elektropositif serta merupakan golongan unsur halogen yang beracun dan memiliki banyak isotop radioaktif. Garam iodin banyak ditemukan pada rumput laut serta iodin dapat ditemukan dalam bentuk cairan yang diekstrak dari mineralnya. Iodin yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Klorin dan bromin tetapi tidak sereaktif yang lain karena iodin dapat bersenyawa dengan unsur lain terutama untuk menyediakan panas yang dapat digunakan sebagai katalis dalam kimia( Fitriana & Fitri.,2018). Iodium dapat ditemukan pada senyawa natrium iodat dengan gaya tarik iodium yang cukup kuat sehingga pada suhu kamar dapat membentuk endapan iodium yang memiliki reaktivitas yang sangat rendah dan sifat elektropositifnya. Berdasarkan sifat fisiknya jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin sehingga jari-jari ion negatif dan di mana ion negatif terbentuk apabila atom netral mengikat elektron sehingga jari-jari ion negatifnya lebih besar daripada atom netralnya dengan iodium yang dapat mudah larut dalam pelarut organik menyatakan iodium yang sangat reaktif dan cenderung akan menghasilkan senyawa (Gama.,2018). Dalam struktur kimia iodium berbentuk padatan kristalin abu tua dengan buat berwarna ungu sehingga iodium yang sedikit larut dalam air akan mengalami kristalinitas yang memberikan susunan molekul yang teratur dengan atom iodium pada tiap molekul yang tertarik berdekatan secara bersamaan melalui ikatan kovalen. Dengan adanya daya tarik Van Der waals antara molekulmolekulnya lebih lemah membuat yodium dapat digunakan dalam pengujian bahan makanan yaitu dengan penambahan amilum yang ditempatkan dalam suatu tabung reaksi dan ditambahkan larutan iodium yang warnanya menjadi warna biru kehitaman (Riwayati.,2018). Dalam Kimia Analitik dapat digunakan untuk menentukan tingkat kejenuhan pada minyak dan lemak melalui adanya bilangan iodium yang dapat digunakan sebagai analisis dan sintesis organik. Yodium yang memiliki sifat nonpolar dan mengakibatkan memiliki kelarutan yang rendah dalam air agar pelarut polar lainnya namun akan mudah untuk larut dalam pelarut dengan kelarutan polar yang rendah dan warna larutan yang bergantung pada kepolaran pelarut di mana Ungu untuk pelarut nonpolar dan warna coklat yang di mana untuk pelarut polar dan iodium yang berfungsi mengontrol tubuh (Silva,et all.,2020).

ALAT DAN BAHAN

PROSEDUR KERJA

1. UJI KELARUTAN KRISTAL IODIUM

  • Disiapkan 5 buah tabung reaksi, lalau masukkan setiap tabung 1 buah kristal I2
  •   Ditambahkan masing-masing 3 mL - H2O ke tabung reaksi 1 - KI ke tabung reaksi 2 - Etanol ke tabung reaksi 3 - CHCl3 ke tabung reaksi 4 - CH2Cl2 ke tabung reaksi 5 
  • Dikocok setiap tabung reaksi dengan kuat dan diamati 
  • Disiapkan kembali 3 tabung reaksi kosong lalu dimasukkan ke dalam setiap tabung reaksi 1 mL larutan KI3 
  • Ditambahkan masing-masing 3 mL - CH2Cl2 ke tabung reaksi 1 disertai beberapa tetes amilum, lalu dikocok kuat (tabung 6) - CHCl3 ke tabung reaksi 2 disertai beberapa tetes amilum, lalu dikocok kuat (tabung 7) - H2O ke tabung reaksi 3 disertai beberapa tetes amilum, lalu dikocok kuat (Tabung 8)

Hasil Pengamatan 

Pada uji kelarutan iodium pada tabung yang pertama menghasilkan larutan kuning keemasan dengan tidak larut dan tidak pekat pada tabung kedua menghasilkan larutan coklat kehitaman dengan terlarut sebagian pada tabung ketiga menghasilkan larutan coklat kehitaman dengan tidak terlarut pada tabung keempat menghasilkan larutan Ungu kehitaman dan terlarut sebagian dari tabung kelima menghasilkan larutan kehitaman dengan terlarut sebagian pada tabung ke enam menghasilkan larutan oranya yang terlarut dan tidak pekat namun memiliki fase dengan setelah penambahan amilum menghasilkan warna hitam pada tabung 7 menghasilkan larutan Ungu Dengan terlarut dan tidak pekat dengan menghasilkan dua fase dan setelah penambahan amilum menghasilkan larutan basa hitam dengan bercak hitam di bagian bawah dan pada tabung ke-8 masalah larutan Ungu Dengan larut dan tidak pekat menghasilkan endapan dengan dua fasa dan diperolehnya cincin dan pada penambahan amilum larutan menjadi hitam dengan satu fasa 

2. UJI REAKTIVITAS ION IODA PADA PEMBENTUKANSENYAWA KOMPLEKS

  •  Disiapkan 2 buah tabung reaksi 
  •  Dimasukkan 2 mL larutan Fe(NO3)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi 1 
  •  Dimasukkan 2 mL larutan Ce(NO3)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi 2 
  • Ditambahkan tetes demi tetes larutan KI 1 M ke dalam tabung reaksi 1 hingga membentuk endapan, lalu catat berapa mL larutan KI yang diperlukan 
  •  Diulangi langkah kerja ke-4 terhadap larutan Cu(NO3)2 pada tabung reaksi 2 

Hasil Pengamatan

 Pada uji reaktivitas ion ioda pada pembentukan senyawa kompleks diperoleh pada pencampuran besi nitrat larutan menjadi coklat kemerahan dengan larutan tidak pekat namun memiliki endapanDan pada pencampuran timbal 2 nitrat menghasilkan larutan orang yang kecoklatan dengan tidak larut dan endapan berwarna kuning pada dua fasa yang pekat 

PEMBAHASAN

Pembahasan teori Kelarutan merupakan suatu kondisi zat terlarut dalam larutan dalam pelarut tertentu. Dengan beberapa kondisi titik keseimbangan kelarutan dapat dilampaui untuk menghasilkan larutan yang disebut larutan lewat jenuh. Dan jika mencapai temperatur yang kritis maka larutan tersebut dapat bercampur dengan sempurna sedangkan jika temperatur yang telah melewati temperatur yang kritis maka larutan sistem larutan yang dicampur kan pada larutan akan mengikuti sistem dan kembali bercampur dengan komposisi bercampur sebagian (Putri,dkk.,2018). Dalam konsep suatu larutan yang terdapat pada like dissolve like yang artinya di mana zat pelarut polar larutan larut dalam pelarut polar dan tidak terlarut non polar akan larut di dalam pelarut non polar. Zat pelarut adalah substansi yang melarutkan dan zat terlarut adalah substansi yang dilarutkan sehingga larutan yang tidak jenuh merupakan larutan yang masih dapat melarutkan zat padatan di mana air merupakan polar yang akan melarutkan senyawa polar dan air yang merupakan suatu pelarut yang baik karena strukturnya yang kecil bersifat alami dan murni serta menjadi pelarut yang sering digunakan (Helmyati,dkk.,2021). Iodium merupakan suatu unsur bukan logam namun termasuk dalam golongan halogenida di mana Di dalam iodium terdapat sebagai yodium air laut kalium iodat dan tiroksin. Iodium yang memiliki kelarutan atau kepolaran yang sangat kecil dibandingkan dengan air sehingga sangat sedikit larut dalam air di mana iodium yang memiliki kemampuan berinteraksi dengan ion iodanya akan membentuk ion yang kompleks yaitu triodida (Amanati.,2017). KemudianKloroform yang merupakan senyawaYang wujudnya pada suhu yang berupa cairan bening mudah menguap dan berbau khas, kloroform dapat disintesis dengan pencampuran etil alkohol atau etanol dengan kalsium hipoklorit kloroform yang merupakan menjadi suatu pelarut dengan sifat nonpolarnya dapat diidentifikasib (Hastuti.,2018). Kemudian berdasarkan metodenya salah satu metode untuk menguji adanya glikogenPada bahan pangan yaitu dengan uji iodin dengan prinsip penambahan amilum yang dapat direaksikan dengan iodin menghasilkan warna biru. Di mana uji ion yang pada umumnya digunakan untuk membedakan iodium dengan ion iodidanya karena pada amilum terbagi atas dua yaitu amilum alami dan amilum yang dimodifikasi jika pada makanan menggunakan amilum akan menghasilkan warna kehitaman atau warna biru tua dikarenakan mengandung positif amilum dengan adanya perubahan warna menjadi bukti adanya identifikasi pada larutan tersebut (Kurniansyah.,2018). 

Pembahasan praktikum Uji kelarutan Kristal Iodium Pada percobaan yang dilakukan yaitu untuk membuktikan identifikasi kelarutan dari iodium di mana iodium yang berwujud padat berwarna kehitaman yang memiliki polaritas yang signifikan dan dapat bereaksi dengan senyawa lain yang dapat dilarutkan. Pada tabung 1 yaitu kepolaran yodium yang sangat kecil dibandingkan dengan kelarutan air maka iodium tidak dapat larut dalam air karena dalam sifat polaritas senyawa yaitu menentukan Bagaimana atom-atom dalam molekul tersebut berbagi elektron terdapat dua kategori polaritasnya yaitu molekul non polar dan polar Sehingga dalam kelarutannya molekul polar akan larut dalam pelarut polar dan molekul nonpolar larut dalam pelarut non polar. Pada tabung 2 yaitu identifikasi kelarutan kristal kalium iodida dengan iodium yang bersifat nonpolar jika ditambahkan dengan aquades memperoleh perubahan warna menjadi kuning keemasan dengan padatan yang tidak terlarut dimana aquades yang bersifat polar sehingga tidak dapat terlarut sempurna sehingga pada tabung kedua menghasilkan perubahan warna menjadi coklat kehitaman dan padatan iodium yang dapat terlarut sebagian Pada tabung ketiga yang menggunakan etanol bersifat polar sehingga dapat terlarut dan ketika dicampurkan dengan padatan iodium menghasilkan perubahan warna menjadi warna coklat hitam dan padatan iodium tidak terlarut Pada tabung keempat yang menggunakan klorofom yang bersifat polar sehingga dapat terlarut dan ketika padatan dicampurkan dengan kloroform menghasilkan perubahan warna menjadi ungu fehitaman dan padatan yodium yang terlarut sebagian Pada tabung kelima yang menggunakan larutan diklorometana yang bersifat non polar dan ketika dicampurkan dengan iodium menghasilkan perubahan warna menjadi warna ungu kehitaman dan padatan ion yang terlarut sebagian sehingga sifat polaritas dari senyawa yang digunakan diperoleh bahwa reaksi antara padatan iodium yang bersifat nonpolar akan tidak terlarut dengan etanol dan kalium iodidanya. Pada tabung ke-6 dengan mencampurkan kalium iodida dengan diklorometana menghasilkan warna ungu dan memperoleh dua fasa dan cincin yang membuat 3 kelarutan iodium dengan mendeteksi rasa menjadi satu bagian dengan keadaan fase yang lebih sedikit dibandingkan fase bawah membuktikan adanya ion iodidanya Pada tabung petunjuk dengan mencampurkan kalium iodida dengan kloroform menghasilkan warna ungu yang terlarut dan terdapat dua fasa menurut ikan kelarutan yodium dan ditetesi dengan amilum fasa menjadi hitam dan adanya bercak hitam pada bagian bawah dengan kuantitas fasa yang di bawah lebih banyak dengan yang di atas membuktikan terbentuknya ion iodida Pada tabung ke-8 yang mencampurkan kalium iodida dengan air menghasilkan larutan yang terlarut dengan berwarna oranye adanya kelarutan iodium di mana polar yang direaksikan dengan polar akan terlarut sempurna dan penambahan amilumBerubah warna menjadi hitamMembuktikan adanya iodida pada pencampuran larutan kalium iodida dengan air melalui penambahan amilum

 Korelasi Berdasarkan uji kelarutan yodium yang dilakukan pada percobaan diperoleh bahwa pada pelarutan molekul polar sebagai senyawa yang memiliki lebih dari dua unsur dengan distribusi elektron yang tidak merata dan perbedaan keelektronegatifan yang signifikan dengan adanya muatan parsial positif dan muatan parsial negatif sedangkan molekul non polar merupakan senyawa yang tidak memiliki lebih dari dua unsur di dalamnya dengan atom penyusunnya memiliki perbedaan elektronegatifan yangKecil dan tidak membentuk muatan parsial positif dan muatan parsial negatif. Kemudian untuk kloroform dan diklorometana yang bersifat polar seharusnya terlarut sesuai dengan sifat kepolaran dan larutan akan tercampur dengan signifikan yaitu terlarut sebagian. 

Uji reaktifitas ion ioda pada pembentukan senyawa kompleks 

Senyawa kompleks yang terikat dengan logam pusat akan melalui ikatan koordinat dan ion ioda akan menggantikan ligan dalam kompleks yang menghasilkan endapan berwarna dengan adanya pengendapan yang terjadi pada pencampuran larutan apabila konsentrasi senyawa melebihi larutan tersebut dan penambahan larutan kalium iodida akan mempengaruhi zat yang ditambahkan dengan pengendapan yang terjadi ketika konsentrasi suatu senyawa melebihi kelarutannya. Pada penambahan besi nitrat dengan kalium iodida menghasilkan endapan coklat kemerahan yang terlarut dan tidak pekat sedangkan penambahan tembaga 2 nitrat dengan kalium iodida menghasilkan perubahan warna menjadi orang yang kecoklatan yang tidak terlarut dan memiliki fase dan pekat dengan memiliki endapan berwarna kuning. Dari kedua sampel yang digunakan lebih cepat diidentifikasi akan membentuk senyawa kompleks pada timbal 2 nitrat yang di mana besi nitrat tidak diperoleh endapan sedangkan tembaga 2 nitrat dengan beberapa tetesan kalium iodida diperoleh endapan yang melarutkan endapan tersebut dibuktikan dengan kalium iodida yang lebih banyak agar dapat terlarut dan adanya endapan yang tersebut menunjukkan terbentuknya senyawa kompleks iodida yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

Amanati.(2017). Karakteristik Kandungan KIO3 pada garam konsumsi beryodium yang beredar di kota Blitar. Jurnal Teknologi Proses 

                 dan Inovasi Industri,2 (0),2-8.

Fitriana & Fitri.(2020). Analisis kadar vitamin C pada buah jeruk menggunakan metode titrasi iodometri. Jurnal Saintek .17(1),27-32
Gamma,P.(2018 ).kamus kimia .Jakarta ;Pustaka gama
Hastuti .(2018 ).rasio n-heksana etanol terhadap karakteristik fisik dan kimia oleoresin ampas jahe. Jurnal teknologi pangan dan hasil 

                pertanian. 13 (1 ),45- 56
Helmyati ,dkk. ( 2021). fortifikasi pangan berbasis sumber daya Nusantara upaya mengatasi masalah defisiensi zat gizi mikro di Indonesia. 

                Yogyakarta ;UGM press 

Kurniansyah .(2022 ).understanding the difference between chemical change and physical changes Indonesian . Journal of chemical 

               Science and technology .5( 1), 51-57
Putri, dkk .(2018). kelarutan dua cairan yang bercampur sebagian. Jurnal pendidikan, 1( 1), 1- 11
Rimayati .(2018 ).iodium mineral sebagai zat gizi ,Jurnal keluarga sehat, 11 (22 ),35 -45
Silva ,at all.(2020). eksperimental and teoritical study of the sokratochromic of the species iodine and iodideon.Journal seddmol, 

              10(21),1-11

LAMPIRAN DOKUMENTASI PERCOBAAN

Dokumentasi percobaan kelompok 4/dok. pri
Dokumentasi percobaan kelompok 4/dok. pri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun