Pembahasan praktikum Uji kelarutan Kristal Iodium Pada percobaan yang dilakukan yaitu untuk membuktikan identifikasi kelarutan dari iodium di mana iodium yang berwujud padat berwarna kehitaman yang memiliki polaritas yang signifikan dan dapat bereaksi dengan senyawa lain yang dapat dilarutkan. Pada tabung 1 yaitu kepolaran yodium yang sangat kecil dibandingkan dengan kelarutan air maka iodium tidak dapat larut dalam air karena dalam sifat polaritas senyawa yaitu menentukan Bagaimana atom-atom dalam molekul tersebut berbagi elektron terdapat dua kategori polaritasnya yaitu molekul non polar dan polar Sehingga dalam kelarutannya molekul polar akan larut dalam pelarut polar dan molekul nonpolar larut dalam pelarut non polar. Pada tabung 2 yaitu identifikasi kelarutan kristal kalium iodida dengan iodium yang bersifat nonpolar jika ditambahkan dengan aquades memperoleh perubahan warna menjadi kuning keemasan dengan padatan yang tidak terlarut dimana aquades yang bersifat polar sehingga tidak dapat terlarut sempurna sehingga pada tabung kedua menghasilkan perubahan warna menjadi coklat kehitaman dan padatan iodium yang dapat terlarut sebagian Pada tabung ketiga yang menggunakan etanol bersifat polar sehingga dapat terlarut dan ketika dicampurkan dengan padatan iodium menghasilkan perubahan warna menjadi warna coklat hitam dan padatan iodium tidak terlarut Pada tabung keempat yang menggunakan klorofom yang bersifat polar sehingga dapat terlarut dan ketika padatan dicampurkan dengan kloroform menghasilkan perubahan warna menjadi ungu fehitaman dan padatan yodium yang terlarut sebagian Pada tabung kelima yang menggunakan larutan diklorometana yang bersifat non polar dan ketika dicampurkan dengan iodium menghasilkan perubahan warna menjadi warna ungu kehitaman dan padatan ion yang terlarut sebagian sehingga sifat polaritas dari senyawa yang digunakan diperoleh bahwa reaksi antara padatan iodium yang bersifat nonpolar akan tidak terlarut dengan etanol dan kalium iodidanya. Pada tabung ke-6 dengan mencampurkan kalium iodida dengan diklorometana menghasilkan warna ungu dan memperoleh dua fasa dan cincin yang membuat 3 kelarutan iodium dengan mendeteksi rasa menjadi satu bagian dengan keadaan fase yang lebih sedikit dibandingkan fase bawah membuktikan adanya ion iodidanya Pada tabung petunjuk dengan mencampurkan kalium iodida dengan kloroform menghasilkan warna ungu yang terlarut dan terdapat dua fasa menurut ikan kelarutan yodium dan ditetesi dengan amilum fasa menjadi hitam dan adanya bercak hitam pada bagian bawah dengan kuantitas fasa yang di bawah lebih banyak dengan yang di atas membuktikan terbentuknya ion iodida Pada tabung ke-8 yang mencampurkan kalium iodida dengan air menghasilkan larutan yang terlarut dengan berwarna oranye adanya kelarutan iodium di mana polar yang direaksikan dengan polar akan terlarut sempurna dan penambahan amilumBerubah warna menjadi hitamMembuktikan adanya iodida pada pencampuran larutan kalium iodida dengan air melalui penambahan amilum
 Korelasi Berdasarkan uji kelarutan yodium yang dilakukan pada percobaan diperoleh bahwa pada pelarutan molekul polar sebagai senyawa yang memiliki lebih dari dua unsur dengan distribusi elektron yang tidak merata dan perbedaan keelektronegatifan yang signifikan dengan adanya muatan parsial positif dan muatan parsial negatif sedangkan molekul non polar merupakan senyawa yang tidak memiliki lebih dari dua unsur di dalamnya dengan atom penyusunnya memiliki perbedaan elektronegatifan yangKecil dan tidak membentuk muatan parsial positif dan muatan parsial negatif. Kemudian untuk kloroform dan diklorometana yang bersifat polar seharusnya terlarut sesuai dengan sifat kepolaran dan larutan akan tercampur dengan signifikan yaitu terlarut sebagian.Â
Uji reaktifitas ion ioda pada pembentukan senyawa kompleksÂ
Senyawa kompleks yang terikat dengan logam pusat akan melalui ikatan koordinat dan ion ioda akan menggantikan ligan dalam kompleks yang menghasilkan endapan berwarna dengan adanya pengendapan yang terjadi pada pencampuran larutan apabila konsentrasi senyawa melebihi larutan tersebut dan penambahan larutan kalium iodida akan mempengaruhi zat yang ditambahkan dengan pengendapan yang terjadi ketika konsentrasi suatu senyawa melebihi kelarutannya. Pada penambahan besi nitrat dengan kalium iodida menghasilkan endapan coklat kemerahan yang terlarut dan tidak pekat sedangkan penambahan tembaga 2 nitrat dengan kalium iodida menghasilkan perubahan warna menjadi orang yang kecoklatan yang tidak terlarut dan memiliki fase dan pekat dengan memiliki endapan berwarna kuning. Dari kedua sampel yang digunakan lebih cepat diidentifikasi akan membentuk senyawa kompleks pada timbal 2 nitrat yang di mana besi nitrat tidak diperoleh endapan sedangkan tembaga 2 nitrat dengan beberapa tetesan kalium iodida diperoleh endapan yang melarutkan endapan tersebut dibuktikan dengan kalium iodida yang lebih banyak agar dapat terlarut dan adanya endapan yang tersebut menunjukkan terbentuknya senyawa kompleks iodida yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Amanati.(2017). Karakteristik Kandungan KIO3 pada garam konsumsi beryodium yang beredar di kota Blitar. Jurnal Teknologi ProsesÂ
         dan Inovasi Industri,2 (0),2-8.
Fitriana & Fitri.(2020). Analisis kadar vitamin C pada buah jeruk menggunakan metode titrasi iodometri. Jurnal Saintek .17(1),27-32
Gamma,P.(2018 ).kamus kimia .Jakarta ;Pustaka gama
Hastuti .(2018 ).rasio n-heksana etanol terhadap karakteristik fisik dan kimia oleoresin ampas jahe. Jurnal teknologi pangan dan hasilÂ
        pertanian. 13 (1 ),45- 56
Helmyati ,dkk. ( 2021). fortifikasi pangan berbasis sumber daya Nusantara upaya mengatasi masalah defisiensi zat gizi mikro di Indonesia.Â
        Yogyakarta ;UGM pressÂ
Kurniansyah .(2022 ).understanding the difference between chemical change and physical changes Indonesian . Journal of chemicalÂ