Tindakan pencabutan gigi dilakukan pada pasien yang memiliki kondisi gigi yang tidak dapat dilakukan tindakan perbaikan lainnya yang dapat terjadi karena berbagai faktor antara lain:
1. Kondisi gigi yang rusak parah seperti sisa akar.
2. Masalah penyakit periodontal (yang dapat terjadi karena faktor lokal atau sistemik seperti pada pasien diabetes) yang menyebabkan gigi goyang sehingga mengganggu aktifitas pasien.
3. Untuk kebutuhan perawatan lanjutan (biasa pada perawatan ortodonti/behel).
Saat akan melakukan tindakan pencabutan, ada beberapa hal yang akan diperhatikan oleh dokter gigi yaitu:
1. Kondisi jaringan sekitar gigi sedang tidak dalam kondisi infeksi (bengkak, sakit, dan tanda-tanda infeksi lain).
2. Gigi yang akan dicabut (paling ideal) dilakukan foto ronsen terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi akar (lurus atau melengkung) sehingga tingkat kesulitan dan komplikasi pasca pencabutan dapat diperkirakan dan dipersiapkan lebih matang.
3. Pasien dalam kondisi yang sehat dan tenang (dievaluasi dari tanda-tanda vital pasien yaitu tekanan darah, pasien cukup tidur, sudah makan minimal 6 jam sebelum pencabutan).
Jika kondisi gigi atau pasien tidak sesuai dengan syarat pencabutan gigi maka banyak risiko yang dapat terjadi diantaranya:
1. Nyeri hebat saat proses pencabutan gigi dan setelah pencabutan.
2. Perdarahan yang banyak saat proses pencabutan dan setelah pencabutan.