Ketika tiba giliran kami, kamipun mendekat ke loket yang dijaga oleh seorang laki-laki bule, paruh baya. Maka anak bungsu saya yang dipanggil mendekat untuk ditanya-tanya. Pertanyaannya biasa saja, tentang kegiatan dan hubungan dia dengan kakaknya. Tidak ada yang spesial. Semua pertanyaan dijawab dwngan santai dan lancar oleh anak saya. Ketika kakaknyapun ditanyai, pertanyaannya juga biasa saja. Terakhir suami saya ditanya sedikit tentang pekerjaannya. Wawancara selesai. Kami dapat kartu putih yang berisikan tanggal pengambilan paspor.Â
Beres. Kamipun keluar dari ruangan itu sambil senyum-senyum. Semudah itu. Anak saya sampai heran, koq gampang2 aja. Padahal sempat khawatir, karena antrian sebelum kami ada yang gagal juga.
Wuiiih...dapet loh Visa Amerika-nya...!
Nah...jadi nggak usah ragu. Nggak susah koq. Silahkan dicoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H