*volume natrium tiosulfat yang dipakai untuk titrasi sampai titik akhir titrasi yaitu 23,6 mL
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
PEMBAHASANÂ
1. Uji Kelarutan Lemak / Minyak secara Teori
Sifat kelarutan pada minyak dan lemak ini adalah sifat dasar yang dipergunakan untuk memisahkan lemak dari bahan-bahan lainnya dengan menggunakan pelarut organik atau pelarut non polar misalnya eter, alkohol, benzena dan kloroform. Pada saat ekstraksi dan kondisi yang sesuai adalah dengan menggunakan jenis pelarut yang sesuai. Pelarut yang umum digunakan untuk ekstraksi minyak adalah eter dan kloroform. Untuk golongan minyak yang lebih polar, pelarut yang sesuai untuk digunakan adalah pelarut yang lebih polar lagi misalnyar kloroform, eter atau campuran dari beberapa pelarut. (Abdul dan Rohman, 2017)
Secara praktikum
Pada saat praktikum dilakukan, hasil yang didapatkan saat minyak goreng di tambahkan dengan eter dan kloroform larut, sedangkan saat minyak ditambahkan dengan etanol tidak larut.
Minyak goreng adalah senyawa yang bersifat non polar komponen utamanya adalah trigliserida yang terdiri dari lemak dan gliserol Karena molekul minyak goreng memiliki rantai hidrokarbon yang panjang, cenderung non polar. Sedangkan eter dan kloroform juga merupakan pelarut non polar, yang memiliki sifat non polar yang dominan. Pelarut non polar akan melarutkan senyawa non polar dengan baik, oleh karena itu minyak goreng larut dalam eter dan kloroform. sedangkan pada etanol, etanol adalah pelarut polar karena adanya gugus hidroksil (-OH) yang dapat membentuk ikatan hidrogen. Meskipun etanol memiliki bagian hidro Karbon yang bersifat non-polar, gugus hidroksilnya memberikan sifat polar yang dominan. Oleh karena itu, etanol lebih cenderung melarutkan senyawa polar daripada senyawa non polar.
2. Penentuan Bilangan lodium
Secara teori
Angka iod adalah ukuran ketidakjenuhan sebagai Jumlah gram iodium yang diabsorbsi oleh 100 gram minyak atau lemak. Angka iod berhubungan dengan titik cair suatu lemak. Penentuan angka iod dilakukan dengan cara melarutkan minyak dengan kloroform dan mereaksikannya dengan iodin Flask. Halogen akan memutuskan sejumlah ikatan rangkap suatu asam lemak tak jenuh dan kemudian kelebihan halogen, akan dititrasi kembali dengan larutan standar Na2S203. Semakin besar angka iod maka asam lemak tidak Jenuhnya semakin tinggi, sehingga mutu minyak semakin bagus. Ada dua metode penentuan angka lod yang biasa digunakan yaitu metode wijs dan dengan metode hanus. Metode hanus akan menggunakan iodin dalam asetat glasial yang mengandung iodium bromida, sebagai pemacu reaksi. Larutan ini kemudian akan di titrasi dengan larutan natiosulfat. Titik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya warna biru saat sudah penambahan amilum. (Aznam dkk., 2018)