Mohon tunggu...
Ester StefanyClaudia
Ester StefanyClaudia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Business Woman, Blogger, Translator, Teacher

Hello everyone! Saya memiliki ketertarikan dalam bidang sastra, seperti tulis menulis artikel, menerjemahkan buku, dsb. Saya mendalami hobi saya tersebut di bangku kuliah dengan jurusan sastra inggris dan telah menjadi alumni di tahun 2021. Saya menyukai fleksibilitas dan berkomitmen. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terima Kasih Telah Mendengarkan Sedikit Ceritaku

28 Juni 2023   20:51 Diperbarui: 28 Juni 2023   20:53 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nichol sayang, bila suatu saat nanti aku tiada, kamu jangan bersedih sebab aku sudah berada di Surga bersama Tuhan. Kamu harus tetap semangat menjalani hidup dan kejar semua cita-citamu oke. Aku pasti akan senang sekali disana melihat kamu berhasil mencapai segala impianmu Nichol." 

Nichol meneteskan air mata.

"Tidak Tyas sayangku... tidak... kamu ini ngomong apa sih sayang. Jangan bikin aku jadi sedih dong. Udah yuk makan. Aku yakin habis ini kamu pasti sembuh."

Lalu kami sama-sama hening tak bersuara, namun Nichol tetap menyuapiku. Tak lama kemudian setelah selesai makan, suster kembali masuk ke kamarku 'tuk memberikan obat dan suntikan kepadaku, Nichol mengusap air matanya. Nichol menemaniku dengan sabar hingga akhirnya aku tertidur.

            Aku tidur diatas kasur rumah sakit dengan kamar yang terdiri dari 3 orang pasien. Air Conditioner (AC) berada di ujung kanan dan kiri ruangan. Saat aku tertidur pulas, Nichol pergi ke luar ruangan melihat lampu-lampu kota dibalik koridor kaca rumah sakit. Ia tertunduk dan merenung, memikirkan sesuatu dan dapat dipastikan salah satu faktornya adalah memikirkan kondisiku.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Nichol..

"Nichol... Jam berapa tadi sampai nak? Kami baru sampai karena ada urusan. Terima kasih sudah menjaga Tyas. Sorry, tadi kami tidak sempat mengangkat telepon kamu."  Ternyata itu orang tuaku yang baru saja datang karena ada beberapa urusan. 

"Iya. Selamat malam om, tante. Saya sampai tadi sekitar pukul lima sore, setelah saya dapat informasi dari wali kelas Tyas, saya langsung menuju kesini tante, om."

"Oh, begitu. Tyas nya pasti sudah tidur ya. Ya sudah kamu sama om tunggu di lobby dulu ya.. Tante mau letakkan barang-barang ini dulu di kamar Tyas, nanti tante susul."

Nichol dan papaku berjalan menuju lobby. Di lobby terdapat dua baris kursi empuk, di depan kursi tersebut ada rak buku yang terbuat dari kaca yang terdiri dari banyak buku tentang kesehatan dan informasi tentang rumah sakit ini, kemudian di atas rak buku kaca itu ada televisi yang menayangkan informasi tentang kesehatan dan programme channel luar negeri.

Malam ini Nichol menginap di rumah sakit, tidur di lobby dengan papaku.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun