Mohon tunggu...
Ester YuliaPrastika
Ester YuliaPrastika Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Instagram: Ester.yp

Selanjutnya

Tutup

Film

Tanpa Dialog, A Quiet Place Part II (2021) Tetap Memberikan Nuansa Menegangkan

15 November 2021   22:36 Diperbarui: 15 November 2021   22:42 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita cermati dengan baik, kita akan melihat beberapa adegan berulang menutup mulut menggunakan telapak tangan. Gerakan ini dimaksudkan agar tokoh di dalam film tidak mengeluarkan suara. Karena apabila mengeluarkan suara, monster-monster akan mengetahui keberadaan mereka dan membunuh mereka.

4. Penggunaan Bahasa Isyarat

Penggunaan bahasa isyarat sangat terlihat jelas dalam adegan film "A Quiet Place Part II". Karena hampir setiap komunikasi langsung yang mereka lakukan harus menggunakan bahasa isyarat agar lebih jelas dan menghindari adanya kesalahan dalam memaknai pesan yang disampaikan oleh masing-masing tokoh.

5.  Ekspresi Penguat Pesan Verbal

Ekspresi penguat ini muncul dalam beberapa adegan, seperti ada ekspresi sedih saat Evelyn Abbott bercerita dengan teman lama dari Lee Abbott yaitu Emmet, kemudian adanya ekspresi kecewa bercampur sedih yang ditunjukkan oleh Emmet ketika ia mengetahui Lee Abbott telah tiada. Ekspresi-ekspresi penguat ini menandakkan bahwa meskupin ada pesan verbal yang disampaikan, pesan non-verbal baik secara sadar atau tidak akan selalu melengkapi pesan verbal.

Meskipun film A Quiet Place Part II jarang menampakkan dialog secara verbal, tetapi kesan horor yang dibangun dalam film tetap memberikan sensasi ketegangan. Selain itu, penggunaan pesan verbal terlihat selalu ketergantungan dengan adanya pesan non-verbal yang mengikutinya. 

Hal ini dikarenakan alur film sengaja dibuat minim dialog yang menyebabkan acting dari para tokohnya harus dengan sangat jelas menunjukkan pesan-pesan non-verbal. Film ini juga secara tidak langsung turut menggambarkan bagaimana pengaruh budaya barat dalam menggunakan dan mengartikan simbol-simbol non-verbal. Dimana simbol-simbol tersebut dibuat sangat realistis dan memiliki pemaknaan yang jelas sehingga minim adanya noise.

Sumber:

Samovar, L.A., et.al. (2015). Communication Between Cultures 9th Edition. Cengage Learning: Massachussets, Boston. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun