Mengembangkan Sistem Informasi Pengolahan Sampah di Pantai Cerita
Pantai Cerita, Desa Sukarame Pandeglang, Banten -- Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengatasi permasalahan sampah, sekelompok akademisi dan mahasiswa dari STMIK Mercusuar telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema "Sistem Informasi Pengolahan Sampah". Kegiatan ini berlangsung selama 1 hari pada tanggal 16 Nopember 2024, melibatkan masyarakat setempat, Karang Taruna setempat, dan komunitas peduli lingkungan yaitu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Pesona Selat Sunda Desa Sukarame. kegiatan di buka oleh  Bapak Ahmad Soderi, S.Kom,MM  selaku Wakil Ketua III STMIK Mercusuar
Kegiatan ini berfokus pada pengenalan dan implementasi sistem informasi berbasis digital untuk mengelola data pengumpulan, pengangkutan, dan daur ulang sampah di kawasan Pantai Cerita. Sistem ini dirancang untuk mempermudah masyarakat dan pemerintah dalam melacak dan mengelola sampah secara lebih efisien, dengan tujuan menciptakan lingkungan pantai yang bersih, sehat, dan lestari.
Pelatihan dan Pendampingan
Tim PKM  memberikan  pelatihan intensif kepada masyarakat setempat mengenai cara menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan  dengan materi yang sampaikan oleh bapak Abdurrohman, M.Kom . Dalam pelatihan tersebut, warga diajarkan cara mencatat jumlah sampah yang dikumpulkan, mengelompokkan jenis sampah berdasarkan kategori (organik, anorganik, dan residu), serta melaporkan data tersebut melalui aplikasi berbasis web atau ponsel pintar.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa pengelolaan sampah tidak hanya soal membersihkan, tetapi juga tentang menciptakan sistem yang berkelanjutan. Dengan sistem ini, semua pihak bisa berkolaborasi dengan lebih efektif," ujar Pak Karno Diantoro, M.Kom ketua LPPM STMIK Mercusuar dalam sambutannya.
Hasil dan Dampak Positif
Sejak diluncurkan, sistem informasi ini telah mulai menunjukkan dampak positif. Data yang terhimpun melalui sistem digunakan oleh warga setempat untuk merancang kebijakan yang lebih efektif terkait pengelolaan sampah di Kawasan daerahnya. Selain itu, komunitas lokal juga mulai memanfaatkan data ini untuk menjalankan program daur ulang yang berbasis ekonomi sirkular, seperti pembuatan kerajinan dari sampah plastik.
Salah satu warga, M. Rifa'i Adnan, S.Kom Ketua Karang Taruna Desa Sukarame, mengungkapkan rasa antusiasnya terhadap program ini. "Dengan adanya sistem ini, kami jadi lebih mudah untuk melacak sampah yang dikumpulkan. Selain itu, kami juga merasa lebih peduli karena kontribusi kami bisa langsung terlihat."
Harapan untuk Masa Depan
Melalui kegiatan ini, tim PKM berharap Pantai Cerita dapat menjadi contoh kawasan wisata yang sukses menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis digital. "Kami berharap program ini tidak berhenti di sini. Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, sistem ini dapat terus dikembangkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang," ujar pak Ahmad Soderi, S.Kom, MM selaku Wakil Ketua III STMIK Mercusuar
Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah dapat memberikan solusi nyata terhadap permasalahan lingkungan. Dengan pengelolaan sampah yang lebih terstruktur, diharapkan Pantai Cerita dapat terus menjadi destinasi wisata unggulan yang bersih dan ramah lingkungan.
Pantai Cerita kini melangkah menuju masa depan yang lebih hijau. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, masalah sampah dapat diatasi demi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H