Mohon tunggu...
Essie Tiara
Essie Tiara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalisme Masa Depan, Mau Dibawa ke Mana?

20 Februari 2019   03:43 Diperbarui: 20 Februari 2019   07:26 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, kita berada di era jurnalisme online, yaitu era di mana produk jurnalis tidak terbatas pada media cetak seperti koran dan majalah, namun dapat berupa artikel atau tulisan yang diunggah melalui situs web berbasis internet. Adapun ciri jurnalisme masa kini disebut multimedia, yang artinya dalam satu produk jurnal bisa terdapat lebih dari dua media. Misalnya artikel yang disertai gambar dan audio.

Jurnalisme masa kini mengalami cukup banyak perubahan dari jurnalisme konvensional seiring dengan perkembangan teknologi. Kira-kira, bagaimanakah keadaan jurnalisme di masa depan dengen perkembangan teknologi yang semakin canggih? Berikut akan dibahas perihal jurnalisme masa dean Menurut Paul Bradshaw.

Jurnalisme masa dean memiliki tiga indikator utama, yaitu real time web (web waktu nyata), big data (data yang besar), dan intelligent devices (perangkat cerdas).

1. Real Time Web

Elemen terpenting pada indikator ini adalah waktu atau aktualitas. Pada jurnalisme masa depan, akan banyak terjadi pemberitaan secara langsung (streaming/live-tweet).

2. Big Data

Jurnalisme dengan basis internet, ke depannya dapat memuat dan/atau mengolah data yang lebih besar seperti skema geografis, aplikasi semantik web yang terus memperbaharui laman web, dan bahkan skema interaksi pengguna internet.

3. Intelligent Devices

Perangkat-perangkat dengan teknologi yang lebih canggih akan ada. Seperti yang terdapat pada gambar tertaut, kendaraan akan memiliki sensor terhadap GPS yang terdapat pada alat komunikasi pengguna jalan lainnya, sehingga pada radius tertentu akan dikirimkan sinyal pada kendaraan guna mencegah terjadinya kecelakaan berupa tabrakan, dsb.

Selain tiga indikator yang telah dipaparkan, terdapat tiga ciri lainnya, yaitu :

1. Second Draft of History

Munculnya web-web dengan sistem verifikasi dan agregasi, yang artinya pada sustu situs terdapat kompilasi berita atau artikel dari berbagai sumber. Hal ini dapat menjadi verifikasi bagi pengguna internet yang ingin mencari tahu perihal suatu topik dengan membaca tidak hanya dari satu sumber.

2. Node Journalism

Pemberian tag dan menautkan sumber meaghubungkan produk jurnalistik dengan objek-objek yang diangkat dalam prodksiyon tersebut. Sehingga, pengguna internet tidak hanya dapat mengetahui hasil produk jurnalistiknya saja, tetapi juga sumber atau objek yang diangkat.

3. Journalist as Engineer

Tugas seorang jurnalis tidak lagi sekadar melakukan liputan dan membuat tulisan, terapi juga memastikan bagaimana menciptakan koneksi dan membuat produknya dapat diakses dari banyak platform.

Kembali lagi pada realitas saat ini, perubahan yang terjadi meliputi interaktivitas (sekarang audiens bukan hanya sebagai pembaca, tetapi juga komentator), biaya produksi (sekarang tidak perlu banyak biaya untuk memroduksi suatu produk jurnalisme karena terdapat media sosial yang aksesnya gratis dan dapat dimanfaatkan sebagai ruang produksi), kebebasan ruang dan jam tayang (serta munculnya resiko kelangkaan perhatian karena banyaknya produk jurnalistik yang ada).

Dan posisi audiens yang tak lagi dipandang sebagai individu pasif yang Hanya dapat menerima pemberitaan, namun dipandang sebagai suatu komunitas karena telah melakukan interaksi pada produk jurnalistik yang diakses bersamaan dengan pengguna internet lainnya.

Adapt hambatan yang kemungkinan akan dialami jurnalisme masa depan ialah :

1. Perhatian

"Pertarungan" antara apa yang perlu untuk diketahui dengan apa yang suka dibicarakan.

2. Bahasa

Perlunya usaha dalam menerjemahkan karena ke depannya produk jurnalistik disajikan dengan bahasa yang variatif mengikuti dari mana produk tersebut berasal.

3. Akses

Terkadang justru orang yang perlu untuk masyarakat dengar, tidak aktif di media online.

4. Sensor

Saat ini, tengah terjadi penyensoran internet di 40 pemerintah nasional. Bagaimana nanti ke depannya ya?

Podcast : Soundcloud - Jurnalisme Masa Depan, Bakal seperti Apa Ya?

Sumber : Bradshaw, Paul. 2007. The Future of Journalism. London:Online Journalism Blog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun