Munculnya web-web dengan sistem verifikasi dan agregasi, yang artinya pada sustu situs terdapat kompilasi berita atau artikel dari berbagai sumber. Hal ini dapat menjadi verifikasi bagi pengguna internet yang ingin mencari tahu perihal suatu topik dengan membaca tidak hanya dari satu sumber.
2. Node Journalism
Pemberian tag dan menautkan sumber meaghubungkan produk jurnalistik dengan objek-objek yang diangkat dalam prodksiyon tersebut. Sehingga, pengguna internet tidak hanya dapat mengetahui hasil produk jurnalistiknya saja, tetapi juga sumber atau objek yang diangkat.
3. Journalist as Engineer
Tugas seorang jurnalis tidak lagi sekadar melakukan liputan dan membuat tulisan, terapi juga memastikan bagaimana menciptakan koneksi dan membuat produknya dapat diakses dari banyak platform.
Kembali lagi pada realitas saat ini, perubahan yang terjadi meliputi interaktivitas (sekarang audiens bukan hanya sebagai pembaca, tetapi juga komentator), biaya produksi (sekarang tidak perlu banyak biaya untuk memroduksi suatu produk jurnalisme karena terdapat media sosial yang aksesnya gratis dan dapat dimanfaatkan sebagai ruang produksi), kebebasan ruang dan jam tayang (serta munculnya resiko kelangkaan perhatian karena banyaknya produk jurnalistik yang ada).
Dan posisi audiens yang tak lagi dipandang sebagai individu pasif yang Hanya dapat menerima pemberitaan, namun dipandang sebagai suatu komunitas karena telah melakukan interaksi pada produk jurnalistik yang diakses bersamaan dengan pengguna internet lainnya.
Adapt hambatan yang kemungkinan akan dialami jurnalisme masa depan ialah :
1. Perhatian
"Pertarungan" antara apa yang perlu untuk diketahui dengan apa yang suka dibicarakan.
2. Bahasa