Terkatup tak mampu berucap
Pucat gemetaran bibir mungilnyaÂ
Seolah ada takut yang tertahan
Kupandangi raut wajah nan sendu
Terpancar keraguan yang membuncah
Di gemerlap purnama
Di semilir hembus angin
Di hiruk pikuk sudut kota
Di derasnya rintik hujan soreÂ
Tak mampu tertumpah
Kecamuk rasa
Milyaran amarahÂ
Menggerogoti
Jauh terlihat di jendela hati  berisi semua jawaban
Tersirat tabir beku
Dengan urai air mata
Penuh harap
Andai aku sosok penerjemah itu
Pikir dalam khayalku
"senin sore yang syahdu di  Pekuncen, 8 Januari 2023"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!