-menurunnya interaksi secara langsung karena condong lebih suka berinteraksi lewat medsos saja.
-begitu banyaknya berita-berita hoax serta masalah privasi yang bisa saja dapat disebarkan secara meluas.
Namun perlu kita ketahui terkadang penyebaran informasi ternyata juga bisa saja dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk melakukan hal-hal negative. Seperti halnya saat ini beberapa judul artikel memang berisikan hal yang benar-benar/kongkrit terjadi, namun ternyata pada isi artikel terkadang masih ada berita yang dituliskan tidak sesuai dengan kondisi/permasalahan yang ada.
 Nah hal-hal tersebut dapat membuat opini beberapa masyarakat yang cenderung malah  menyalahkan salah satu pihak saja tanpa adanya tinjauan mengenai  penjelasan lebih rinci terhadap suatu berita yang sudah disebarkan tersebut.Â
Lantas seperti apa sih antisipasi yang harus kita lakukan untuk mengatasi penyebaran berita hoax ini?Â
Sebenarnya ada beberapa penyebab penyebaran berita hoax ini melalui beberapa poin pemicu diantaranya sebagai berikut:
-Kurangnya kesadaran tentang literasi media sehingga dapat memicu kurangnya fikiran kritis dalam bermedsos.
-Terdapatnya revolusi media sosial yang dapat menjadi timbulnya berbagai sumber informasi sehingga memicu tingginya peminat media sosial.
-Pengguna media sosial sebagai pihak utama dalam menyebarkan informasi tanpa mencara secara kongkrit kejelasan bahkan kebenaran dalam suatu berita ini.
-terdapatnya konflik horizontal, pendapat perbedaan, perluasan pesan yang mengandung kebencian, bahkan menjuru pada tindakan bullying
Maka dari itu betapa pentingnya saring dahulu sebelum sharing dalam bermedsos. Bahkan sekarang ini pemerintah telah memiliki Badan Siber dan Sandi Negara yang mempunyai tugas untuk mengawasi perluasan/peredaran berita pada sosial media serta bertugas menguji kebenaran-kebenaran yang ada.Â