Mohon tunggu...
Essa
Essa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerdas Bermedsos di Era Milenial, Saring Sebelum Sharing

7 Januari 2023   00:15 Diperbarui: 7 Januari 2023   00:33 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TUGAS UAS PANCASILA

DOSEN PENGAMPU : Dr. WAHIDULLAH, S.H.I., M.H.

Penyusun : Essa

NIM : 221510000492

Progam Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA. 


CERDAS BERMEDSOS DI ERA MILENIAL, SARING SEBELUM SHARING!!

Indonesia ialah negara hukum, UUD Republik Indonesia dijadikan sebagai hukum dasar dalam peraturan perundang-undangan dan Pancasila dijadikan sumber hukum negara. Namun di era Perkembangan teknologi komunikasi pada saat ini sangat-sangat pesat dan beriringan dengan kehadiran media massa dan medsos yang telah memberi banyak perubahan dalam kehidupan bermasyarakat.

Berbagai informasi diterima oleh masyarakat sebagai keterampilan yang penting untuk dikuasai selain kemampuan teknologi informasi. Di era ini informasi sangat mudah kita dapatkan dan sangat melimpah informasinya, maka hal tersebut yang menjadi beberapa kemampuan yang mendasar untuk membantu
menyelesaikan beragam masalah bahkan tugas-tugas dengan memanfaatkan informasi secara etis dan efisien.

Hal tersebut yang dijadikan modal utama yang dimiliki oleh masing-masing individu untuk melaksanakan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi pada berbagai program atau permasalahan. 

Bahkan media sosial saat ini tidak hanya dilihat sebagai ajang bersosialisasi di dunia maya saja, namun juga telah berkembang menjadi ajang untuk menuangkan berbagai macam ide.

Pengaruh media sosial mempengaruhi opini-opini publik yang menggunakan medsos tersebut. Nah yang menjadi masalah adalah ketika medsos disalahgunakan sebagai ajang kegiatan negatif untuk suatu hal tertentu.

 Seperti yang kita ketahui sosial media merupakan suatu wadah untuk membantu  jalannya sosialisasi antar manusia tanpa adanya batasan-batasan ruang dan waktu.

Dalam hal ini media sosial memiliki pengaruh positif dalam kehidupan kita maupun pengaruh negatif,.

 Adapun pengaruh positifnya ialah sebagai berikut:,

-memudahkan kita dalam mendapatkan berbagai macam informasi dari berbagai lokasi serta lapisan masyarakat.

- membantu kita dalam melakukan promosikan jualan/barang dagangan.

-sebagai sarana untuk menyalurkan hobi, dapat memberikan kita inspirasi dari kehidupan orang lain, dan tentu masih banyak lagi.

Perluasan informasi yang semakin mudah menjadikan sosial media banyak diminati terutama oleh kalangan muda.

 Namun tidak lupa juga bahwa sosial media juga memiliki dampak negatif seperti berikut ini:

-menurunkan minat seseorang untuk berinteraksi dari lingkungan disekitarnya sendiri.

-menurunnya interaksi secara langsung karena condong lebih suka berinteraksi lewat medsos saja.

-begitu banyaknya berita-berita hoax serta masalah privasi yang bisa saja dapat disebarkan secara meluas.

Namun perlu kita ketahui terkadang penyebaran informasi ternyata juga bisa saja dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk melakukan hal-hal negative. Seperti halnya saat ini beberapa judul artikel memang berisikan hal yang benar-benar/kongkrit terjadi, namun ternyata pada isi artikel terkadang masih ada berita yang dituliskan tidak sesuai dengan kondisi/permasalahan yang ada.

 Nah hal-hal tersebut dapat membuat opini beberapa masyarakat yang cenderung malah  menyalahkan salah satu pihak saja tanpa adanya tinjauan mengenai  penjelasan lebih rinci terhadap suatu berita yang sudah disebarkan tersebut. 

Lantas seperti apa sih antisipasi yang harus kita lakukan untuk mengatasi penyebaran berita hoax ini? 

Sebenarnya ada beberapa penyebab penyebaran berita hoax ini melalui beberapa poin pemicu diantaranya sebagai berikut:

-Kurangnya kesadaran tentang literasi media sehingga dapat memicu kurangnya fikiran kritis dalam bermedsos.

-Terdapatnya revolusi media sosial yang dapat menjadi timbulnya berbagai sumber informasi sehingga memicu tingginya peminat media sosial.

-Pengguna media sosial sebagai pihak utama dalam menyebarkan informasi tanpa mencara secara kongkrit kejelasan bahkan kebenaran dalam suatu berita ini.

-terdapatnya konflik horizontal, pendapat perbedaan, perluasan pesan yang mengandung kebencian, bahkan menjuru pada tindakan bullying


Maka dari itu betapa pentingnya saring dahulu sebelum sharing dalam bermedsos. Bahkan sekarang ini pemerintah telah memiliki Badan Siber dan Sandi Negara yang mempunyai tugas untuk mengawasi perluasan/peredaran berita pada sosial media serta bertugas menguji kebenaran-kebenaran yang ada. 

Dan perlu kita ketahui bahwa pemerintah sekarang juga aktif melakukan Gerakan-gerakan agar dapat meningkatkan minat membaca di lingkungan.

Diharapkan juga masyarakat ikut berpartisipasi dalam mengatasi berita hoax, terutama pada anak-anak remaja saat ini di era generasi milenial yang setidaknya sudah sangat dekat dengan media sosial agar dapat memberikan penjelasan bahkan informasi kepada orang lain untuk tetap waspada saat mendapatkan suatu berita masih fifti-fifti.

Untuk mewaspadai berita-berita hoax/belum nyata kebenarannya dalam menggunakan sosial media perlu adanya beberapa tips sebagai berikut:

-Hati-hati dengan suatu hal yang bersifat provokatif. Berita hoax atau yang belum nyata keberannya ini sering sekali mengandung provokatif, sehingga dapat memicu tumbuhnya keresahan pada setiap masyarakat sehingga membuat mereka sering gugup dan langsung meneruskan pesan yang belum nyata kebenarannya kepada orang lain.

-Cermati kebenaran alamat suatu informasi itu. Kebenaran alamat suatu informasi itu sangat penting, kita perlu menyaring informasi tersebut entah darimana informasi tersebut diciptakan.

- Periksa kefaktaannya berita informasi. Perhatikan sumber dari berita tersebut. Jika berasal dari satu sumber saja, pembaca tidak akan bisa mendapatkan kebenaran informasi yang jelas.

Beberapa cara tersebut dapat kita terapkan agar berita/informasi hoax itu tidak semakin menyebarluas bahkan tidak sampai menimbulkan beragam keresahan di lingkungan masyarakat. Disaat setiap individu mengetahui berita atau konten yang telah diunggah serta disebarluaskan merupakan berita/informasi hoax, langsung saja kita laporkan unggahan hoax tersebut agar tidak semakin menambah korban.

Dengan semakin mudahnya dalam mendapatkan berbagai informasi melalui media sosial, sebenarnya kita juga harus semakin pula cerdas serta bijak dalam bermedia sosial, tanpa membutuhkan usaha yang cukup besar. 

Namun, malah yang terjadi saat ini itu justru kita tidak menjadikan pribadi pada diri kita ini yang cerdas tapi malah menjadi beringas. Dengan "latah", jari kit aini begitu mudah meng-share segala informasi yang ada di media sosial tanpa menyaring dan menelaah. Bahkan seringkali kita tidak mencari kebenaran yang sesungguhnya yang bersifat nyata kejelasannya serta kongkrit.

Nah selain itu perlu adanya masyarakat dalam penerapan etika berbicara yang baik pada media sosial agar lebih berhati-hati dan bijak dalam bermedsos. Terdapat beberapa etika bicara yang harus kita terapkan pada media sosial adalah sebagai berikut :

-Bijak dan hati-hati dalam menyebarluaskan informasi, terlebih pada informasi yang sangat pribadi dan sensitif.

-Hindari pembicaraan dan membagikan konten negative yang mengandung pornografi dan semacamnya.

-Hindari Bicara yang melecehkan orang lain, suatu kelompok agama, ras ataupun bangsa lain.

-Hindari pembicaraan yang dapat mencela, ataupun yang menyinggung orang lain.

Jika masyarakat lebih menyaring sebelum men-sharing berita apapun dalan menggunakan media sosial, maka yang terjadi sangat minim kita temukan berita/informasi yang berisi hoax. Sehingga bisa menurunkan keresahan pada Sebagian masyarakat. 

Pencegahan berbagai berita/informasi yang hoax juga bisa kita lakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam beretika komunikasi di media online.

Dari semua pembahasan diatas perlu kita pahami kembali bahwasannya di era digital media sosial ini perlu adanya kesadaranpaea diri kita sendiri untuk menerima berita atau informasi harus berdasarkan kejelasan yang nyata adanya. 
Kita tidak boleh seenaknya menyebarkan hoax atau informasi yg belum nyata kebenarannya. Kita sebagai masyarakat di era milenial digital media sosial ini harus menyaring informasi dahulu baru kemudian men-sharing informasi tersebut jika kebenaran dan kejelasannya sudah nyata.


Mari budayakan “SARING SEBELUM SHARING”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun