Mohon tunggu...
Esron Mangatas Siregar
Esron Mangatas Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Berkarya Menjangkau Dunia Dengan Ide Dan Inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Inpiratif: Belajar di Alam Terbuka demi Tuntas Berpendidikan dan Berkarakter Terpuji

13 April 2024   16:00 Diperbarui: 13 April 2024   16:06 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Belajar di Alam Terbuka Demi Tuntas Berpendidikan dan Berkarakter Terpuji(sumber gambar: Dokpri/EsronMangatasSiregar)

Pendidikan merupakan hak segala bangsa!

Sebagaimana dalam Undang- Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

(2) setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dan pemerintah wajib membiayainya. 

Hal ini sebagai jembatan setiap warga negara agar memperoleh pendidikan yang layak.

Berbicara tentang pendidikan memang tidak akan pernah ada habisnya. Sebab selagi ada manusia maka di sana diperlukan pendidikan.

Pendidikan paling mendasar tentu saja pendidikan yang diperoleh melalui keluarga. Kasih sayang, kepercayaan, kepedulian dan sikap menghormati dimulai di sini. Namun itu saja belum cukup. Sebab pendidikan juga bisa diraih di bagian lain.

Ada Pendidikan Formal yaitu pendidikan yang ditempuh melalui Sekolah: PAUD, SD, SMP,SMA dan Perguruan Tinggi.

 Adapula Pendidikan Informal seperti kursus-kursus, pelatihan, Bimbel yang lebih sering dikenal dengan Bimbingan Belajar. 

Ada juga Taman Pendidikan Alquran (TPA), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, juga komunitas-komunitas belajar lainnya yang disediakan secara mandiri oleh masyarakat.

Maka Pendidikan harus sampai pada titik Pendidikan Agama dan Karakter, bukan sekadar  pintar akademik.

Tujuan dari Pendidikan tentu saja mencerdaskan kehidupan bangsa. Peserta didik diharapkan tuntas dalam pengetahuan dan keterampilan. Tuntas untuk Membaca, Menulis dan Berhitung (Calistung) adalah dasar dari sebuah pendidikan.

Tak hanya itu, sebenarnya pendidikan juga harus berorientasi pada pendidikan karakter. Apalah gunanya jika hanya pintar namun tidak memiliki karakter (moral ). Perlu keduanya yaitu Tuntas dalam Pendidikan, Teguh Berkarakter Terpuji.

Sejak dini anak-anak harus menjadi target utama untuk menggapai tuntas dalam pendidikan dan karakter terpuji tadi. 

Maka disinilah peran seluruh rakyat Indonesia. Turut mendukung dan mengambil bagian yaitu menyediakan sebanyak mungkin sarana, prasarana juga SDM (Sumber Daya Manusia). Ketersediaan guru, pelatih, pembimbing atau coach. 

Bukan sembarang SDM namun juga harus tuntas dalam Pendidikan dan Terbukti Berkarakter Terpuji. Sebab pendidikan bukan teori namun keteladan serta nilai dari sang guru.

Selain ketersediaan SDM, tempat untuk terlaksananya cita-cita tuntas dalam Pendidikan dan Berkarakter Terpuji juga keharusan.

Ruang kelas mungkin jadi tempat favorit, namun alam pun bisa menjadi pilihan dalam berpendidikan. 

Seperti yang kami lakukan, menyadari bahwa peran dalam membagikan ilmu dan keteladanan kami turut berperan. Menyelanggarakan Pendidikan jauh sampai ke pedalaman di Kalimantan Barat. Di sebuah dusun yang asri, indah dan berseri. 

Kami hadir mengajar, mendidik untuk memberi arti. Memastikan bahwa setiap anak telah memperoleh hak-haknya dalm pendidikan.

Bukan di ruang kelas, bukan pula di sebuah tempat yang nyaman dengan dinding dan meja. Alam menjadi saksi kami datang membimbing, melatih, mengajar dan bernyanyi. 

Di sini, ya di sini kami hadir. Duta Baca. 

Tikar kami gelar. 

Nyanyian dikumandangkan. 

Gerakan-gerakan tangan mengikuti musik dan lagu semakin seru. 

Games pun jadi bentuk menjalin kebersamaan dan kekompakan.

Kami lanjutkan dengan aksi mengajar anak didik dengan belajar membaca, menulis dan berhitung. Nasihat-nasihat dan petuah agar anak-anak meneladani sikap dan sifat yang baik tapi juga benar. 

Seperti belajar untuk jujur, belajar untuk memberi dan berbagi. Jangan membully namun memotivasi teman. Jangan mencuri apalagi membenci. Mengasihi dan menyayangi orangtua, hormat dan berbakti dan pesan-pesan moral lainnya. 

Semuanya harus diajarkan berulang-ulang, ketika duduk, ketika bermain, ketika belajar, ketika makan bahkan ketika akan tidur.

Di alam, kami juga menunjukkan langsung kepada anak didik betapa Tuhan yang Mahakuasa telah menciptakan dan menyerahkannya kepada kita manusia untuk diolah. 

Bukan untuk dirusak dan dieksploitasi. 

Hutan harus dipelihara. 

Sumber air harus tetap bersih. 

Tanaman jangan dimusnahkan.

keterbatasan bukan alasan untuk memberi pendidikan. Seperti pepatah yang mengatakan "di mana ada kemauan, di situ ada jalan".

Hanya, kata mau untuk merealisasikan.

Walaupun beralaskan tikar, alat tulis seadanya dan di luar ruangan. Terkadang bila gerimis atau hujan tiba-tiba datang "secepat kilat" kami berlari untuk berteduh. Bila cuaca panas, buku pun dipakai menjadi kipas sekadar memberikan kesegaran.

3 (tiga) tahun sudah kami kerjakan 'PANGGILAN JIWA' ini. Dan, masih akan terus dikerjakan.

Berharap banyak orang juga mengambil peran, bagian dan tanggungjawab. Bahwa anak-anak itu berharga, penting dan mulia. Isilah hati, pikiran dan jiwa mereka dengan ilmu dan pengetahuan juga ilmu aga serta pendidikan karakter. 

Kelak bila bangsa ini mencari dimanakah ditemui anak Indonesia yang Berpengetahuan dan Berkarater terpuji. 

Maka jawab kami, ini, Di sini! 

Kami memiliki Stock generasi Tuntas Berpendidikan dan Berkarakter Terpuji.

Salam Para Pendidik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun