Mohon tunggu...
Humaniora

Ada Upah Besar bagi Mereka yang Mau Mengasihi Musuh

30 Desember 2015   13:48 Diperbarui: 30 Desember 2015   15:35 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi kalau kita menolong orang dengan tujuan untuk dipuji orang, dan orang lalu memuji kita maka di sana kita sudah mendapatkan upahnya (1:1). Tetapi kalau kita menolong orang tanpa mengharapkan pujian maka kita sudah memberi (point sudah 1) dan untuk impasnya / balasannya akan datang dari Tuhan.

Kembali pada persoalannya, jikalau kita mau mengasihi orang-orang yang tidak mengashi atau bahkan memusuhi kita, atau jika kita berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita maka Tuhan akan memberikan upah bagi kita.

Sekarang perhatikan sekali lagi ayat kita :

Luk 6:35 - Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar…”

Kalau kita memperhatikan ayat ini sekilas, kita tidak tahu upah seperti apa yang akan kita peroleh tetapi ada 2 kata di sana yang perlu kita tekankan yakni “upah” dan “besar”. Dan perbandingan dengan ayat-ayat lain yang mengandung 2 kata ini bersamaan kelihatannya menunjuk pada upah di surga.

Mat 5:12 - Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Luk 6:23 - Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.

Ibr 10:35,37 – (35) Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. (37) "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

Matthew Henry – Berdasarkan asas kedermawanan sejati, apa yang telah diberikan, dikeluarkan, dipinjamkan, atau terhilang di dunia ini akan digantikan di du­nia yang akan datang dan akan sangat menguntungkan kita. Kamu bukan saja akan dibayar kembali, melainkan diganjar dengan upah besar. Kepadamu akan dikatakan, "Mari, hai kamu yang diberkati, terimalah Kerajaan itu." (Injil Lukas 1-12, hal.231-232).

Jadi kalau di dunia ini kita mengasihi orang-orang yang membenci kita / memusuhi kita, berbuat baik kepada mereka yang jahat pada kita, maka ada upah, bahkan upah yang besar yang disediakan Tuhan bagi kita di sorga nanti. Upah seperti apa saya juga tidak tahu. Nanti di sorga baru kita lihat sama-sama. Karena itu semakin banyak orang memusuhi / berbuat jahat terhadap kita sebenarnya semakin banyak peluang bagi kita untuk mendapatkan upah di sorga asalkan kita mau mengasihi dan berbuat baik kepada mereka serta tidak membalas kejahatan mereka. Biarpun pasti bahwa upah itu adalah upah di surga, sebagian penafsir juga mengatakan bahwa tidak mustahil kita pun bisa mendapatkan upah di dunia ini. 

John Gill – Tuhan akan memberkatimu dalam dunia ini dan tidak akan melupakan kebaikanmu selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun