So, bagaimana?
Tidak bisa dipungkiri bulutangkis adalah olahraga yang mendarah daging di masyarakat Indonesia di segala lapisan. Bulutangkis merupakan satu satunya cabang olahraga yang pernah membawa Indonesia ke puncak podium tertinggi di level Olimpiade. Sekarang apakah masih?
Tidak bisa dipungkiri juga industri pertelevisian pasti akan melihat trend minat masyarakat dan pasti memilih siaran yang lebih menghasilkan profit besar dan memiliki rating yang tinggi.
Langkah Pak Gita Wiryawan, Rexy Mainaki dan tim di PBSI sudah menunjukkan jalan terang. Kerjasama tim Indonesia berhasil mencuri atensi dunia bahwa saat ini Indonesia beda. Era bangkitnya bulutangkis Indonesia telah dimulai semenjak kepengurusan Pak Gita. Semakin menanjak...teruss.. dan semakin menunjukkan sinyal posiitif. Kini PBSI dikelola oleh orang-orang yang paham dan peduli terhadap prestasi bulutangkis Indonesia.
Lagu lama pengurus lama tidak terdengar kembali.. yang terdengar adalah KESATUAN TIM, SEMANGAT mempersembahkan yang terbaik, optimisme, dan keyakinan. Auranya berbeda. Saya sangat kagum juga dengan optimisme yang ditularkan Rexy Mainaki ketika Indonesia berhadapan dengan China di Perempatfinal Sudirman Cup dengan pernyataan "WE WILL STOP CHINA!". Luar biasa. Li Yong Bo sampai keliahatan muka gentarnya.
Trend di masyarakat bisa diciptakan! Saya percaya itu. Dengan berhasilnya Ahsan/Hendra, Owi/Butet menggondol medali emas WBC 2013, sebelumnya telah menjuarai beberapa turnamen super series dan premier super series, saya sangat yakin masyarakat akan mulai melirik kembali bulutangkis Indonesia dan ibarat cinta, ini akan menjadi "CLBK", karena masyarakat Indonesia memang cinta dengan olahraga tepok bulu ini.
Dengan terciptanya trend, industri televisi pun akan mengikuti. Dan diharapkan semua lapisan masyarakat akan dapat menyaksikan acara bulutangkis ke depannya tanpa harus berlangganan TV kabel.
Jiwa nasionalisme akan semakin membara dalam kalbu salah satunya ketika berhasil membela nama bangsa di kancah internasional dan berhasil mengibarkan sang saka merah putih di tiang tertinggi sambil mengumandangkan Indonesia Raya. Hal ini yang dilakukan oleh atlit-atlit bulutangkis Indonesia dalam mengisi kemerdekaan RI.
Thank to Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Thank to Pak Gita Wiryawan
Thank to Rexy Mainaki dan tim