Mohon tunggu...
Esra Elisabeth
Esra Elisabeth Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

Sedang menempuh pendidikan S1 PGSD. Memiliki hobi membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar: Tantangan dan Solusinya

18 April 2023   14:43 Diperbarui: 18 April 2023   15:37 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi bersama guru SD Negeri Gendongan 01 Salatiga)

Sementara itu, Bapak Kristian Aristiyo, guru kelas VI, juga mengungkapkan bahwa siswa tampak antusias dan berpartisipasi aktif selama bimbingan, serta merasa percaya diri dalam mengungkapkan pemahaman dan wawasan baru yang diperoleh.

Pada umumnya, para guru di SD Negeri Gendongan 01 dan SD Negeri 03 Salatiga tidak menyediakan layanan bimbingan dan konseling kelompok. Mereka juga jarang melibatkan guru pembimbing atau konselor sekolah, kecuali dalam kasus yang memerlukan konselor. Namun, para guru melibatkan peran orangtua dalam membahas kondisi dan permasalahan siswa sebagai alternatif layanan konsultasi. 

(Dokumentasi bersama guru SD Negeri Gendongan 01 Salatiga)
(Dokumentasi bersama guru SD Negeri Gendongan 01 Salatiga)
Memberikan layanan dan bimbingan di sekolah seringkali dihadapkan pada tantangan komunikasi dengan orangtua serta keterbatasan sarana dan prasarana. Beberapa orangtua mungkin tidak memahami pentingnya layanan bimbingan dan konseling sehingga kurang mendukung kegiatan tersebut. Terkadang pula, orangtua merasa tidak nyaman dalam membicarakan masalah anak dengan guru atau konselor. Hal ini tentu saja menghambat efektivitas bimbingan dan konseling.

Selain itu, kurangnya sarana dan prasarana seperti ruangan khusus dan perangkat lengkap dapat membatasi kemampuan guru dan konselor dalam memberikan layanan yang berkualitas. Bimbingan dan konseling memerlukan waktu dan intensitas yang cukup, sehingga sumber daya manusia yang memadai menjadi krusial. Namun, di beberapa sekolah, jumlah guru dan konselor yang terbatas membuat sulit untuk memberikan layanan yang optimal. Hal ini dipertegas oleh Ibu Puji Rahayuwati bahwa guru BK di sekolah sangat penting karena berkaitan dengan pengalaman dan cara penanganan kasus yang dilakukan oleh mereka yang ahli di bidangnya.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan komunikasi dengan orangtua, guru dapat mengadakan pertemuan secara berkala dengan orangtua untuk membahas perkembangan dan masalah yang dihadapi anak. Komunikasi dapat dilakukan melalui surat, telepon, atau aplikasi pesan instan seperti WhatsApp atau Telegram. Selain itu, guru dan konselor dapat melibatkan orangtua dalam kegiatan sekolah, seperti seminar atau workshop tentang bimbingan dan konseling. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran orangtua tentang pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah. 

Untuk mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana, sekolah dapat mencari dana dari berbagai sumber untuk meningkatkan fasilitas yang tersedia. Misalnya, sekolah dapat mengajukan proposal kepada pemerintah setempat atau mengadakan kegiatan penggalangan dana. Selain itu, guru dapat memanfaatkan ruang-ruang yang tersedia di sekolah, seperti kelas, perpustakaan atau aula, sebagai tempat untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling.

Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling SD memiliki Panduan Operasional Penyelenggaraan (POP) BK tahun 2016. Meskipun POP BK ini dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penerapannya pada setiap jenjang pendidikan berbeda-beda tergantung pada kebijakan masing-masing sekolah. 

Penerapan POP BK tahun 2016 di SD dapat membantu guru dan konselor SD dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling yang efektif dan terstruktur, serta membantu siswa dalam mencapai potensi dan tujuan hidupnya. Namun, kebijakan penerapan POP BK di SD tentu saja harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setiap sekolah, sehingga penerapannya dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa dan pihak-pihak yang terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun