Untuk memperoleh informasi mendalam terkait pelaksanaan bimbingan dan konseling di SD, penulis bersama beberapa rekan melakukan wawancara kepada para guru kelas IV, V dan VI di SD Negeri Gendongan 01 Salatiga dan SD Negeri 03 Salatiga.
Berdasarkan hasil wawancara Esra Elisabeth bersama Ibu Puji Rahayuwati, seorang guru kelas IV di SD Negeri Gendongan 01 Salatiga, beliau menyampaikan bahwa untuk mengetahui kebutuhan serta permasalahan siswa diperlukan observasi dan wawancara.
“Dengan observasi, kita bisa langsung mengetahui apa yang menjadi kendala siswa. Sementara jika menggunakan angket, mungkin hasilnya tidak dapat dipastikan sesuai dengan keadaan siswa, karena bisa saja dalam pengisian angket keadaannya dibuat-buat,” ujar Ibu Puji.
Sementara itu, Ibu Sutiwati, yang merupakan guru kelas V di SD Negeri Gendongan 01 Salatiga mengatakan bahwa pemberian angket pada siswa juga penting sebelum melakukan wawancara atau observasi untuk memvalidasi pernyataan siswa dalam wawancaranya bersama Sekar Maula Safaah.
Pada pelaksanaan bimbingan dan layanan konseling di sekolah dasar, beberapa guru di SD Negeri Gendongan 01 Salatiga tidak menyusun program tahunan, semesteran, bulanan atau mingguan. Hal ini dikarenakan pelayanan bimbingan dan konseling tergantung pada kebijakan guru kelas masing-masing di setiap tingkatnya.
“Untuk observasi mengenai bimbingan bersama siswa dilakukan secara bergiliran, tidak ada program khusus secara rutin. Namun jika ada siswa yang bermasalah, tentu ada bimbingannya tetapi ini bukan program khusus.” ungkap Ibu Rivyana Intan, selaku guru kelas VI di sekolah tersebut saat diwawancarai oleh Arie Nosep Krulbin dan Rio Wahyu Cahyaning Saputra.
Layanan dan bimbingan yang diberikan berkaitan dengan adanya informasi mengenai hidup sehat, pentingnya tatakrama pergaulan dengan teman yang berjenis kelamin sama dan berbeda, perlunya berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar, cara mengatur posisi duduk siswa di dalam kelas sesuai dengan kondisi siswa, pentingnya mengembangkan kegiatan lain sesuai bakat dan minat, serta informasi mengenai persiapan diri dalam mengikuti tes/ujian.
Selain itu, guru juga memberi bimbingan mengenai cara hidup hemat, membuat ringkasan pelajaran, cara membuat dan mengatur jadwal kegiatan belajar. Bimbingan ini biasanya diberikan saat pembelajaran di kelas yang dikaitkan dengan materi pelajaran. Hal tersebut bertujuan untuk membantu siswa mencapai potensi mereka dan memberikan dukungan emosional serta psikologis yang diperlukan agar siswa dapat berkembang secara optimal.
Layanan dan bimbingan memberi dampak positif bagi perkembangan siswa. Hal ini dirasakan oleh guru-guru SD Negeri 03 Salatiga setelah menerapkan bimbingan tersebut pada siswa. Dalam wawancara Putri Angreani dan Dominsius Dito bersama Ibu Maqooshidul Falaasifah, guru kelas V, beliau berpendapat bahwa bimbingan dapat membantu siswa membedakan perilaku yang benar dan salah serta menyadari kesalahan jika melanggar aturan.
Bimbingan juga dapat membantu siswa mengatasi kecemasan, depresi, stres yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional mereka. Hal ini membuat siswa merasa lebih nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari terutama merasa percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain.