Mohon tunggu...
Esra K. Sembiring
Esra K. Sembiring Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS

"Dalam Dunia Yang Penuh Kekhawatiran, Jadilah Pejuang"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Kita Indonesia?

14 September 2019   09:54 Diperbarui: 14 September 2019   10:14 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap warga megara sama kedudukannya dihadapan hukum. Harus tunduk dan loyal pada putusan hukum, meskipun putusannya mungkin saja tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan, karena begitulah demokrasi.

Kalau tidak dipahami dengan konsep cara berpikir yang demikian, maka tiap hari di negara Indonesia yang heterogen dan sangat luas ini, kemungkinan yang terjadi adalah "adu tanding" demonstrasi dan mobilisasi massa untuk menekan pemerintah agar merubah putusan yang sudah dihasilkan.

Perlu penulis tekankan ulang kembali, bahwa terlepas dari klaim siapa yang (paling) benar atau salah, persoalannya kemudian adalah sampai kapan kita menyadari bahwa egoisme sempit seperti ini banyak menghabiskan energi bangsa ini untuk urusan yang kurang esensial. 

Soal " _like or dislike"_ dan sejenisnya itu, sementara ancaman, tantangan dan hambatan bangsa ini yang lebih besar sudah terpampang dengan jelas didepan mata.

Yang lebih krusial dibahas saat ini adalah soal pemerataan rasa ke-Indonesia-an seluruh rakyat negara ini. _Sense of belonging_ sebagai satu bangsa yang sama. Mengapa saudara kita di papua sebahagian ada yang merasa tersakiti hati nya,. 

Apakah mungkin ada yang terlupakan dalam memilih prioritas pembangunan saat ini ?. Mungkinkah ada jalur komunikasi sosial budaya yang terputus akibat kompetisi pemilu lalu ?. Atau karena elit politik kita yang masih terperangkap untuk pembenaran egoisme kelompoknya masing-masing ?.

Apakah wajar bila ada pihak yang merasa lebih Indonesia dari saudara sebangsanya yang berasal dari daerah lain di Indonesia ini ?. Se "onggok" pertanyaan kegelisahan yang hanya bisa dibahas dengan kepala yang dingin.

_Flashback_ pelajaran sejarah, ternyata nama Indonesia muncul dan diperkenalkan oleh James Richardson Logan (1819-1869) tahun 1850 dalam _Journal of Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA)._ Sementara Logan itu sendiri adalah seorang Skotlandia. 

Bukan pribumi, artinya tidak layak bila kita saat ini ada yang merasa lebih paham tentang Indonesia. Sedangkan pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). 

Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Persbureau, yang kemudian pada tahun-tahun berikutnya nama Indonesia itu selalu dipopulerkam dalam setiap pertemuan tokoh gerakan kemerdekaan.

Bagaimana dengan kita ?. Apakah kita sudah berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI ini ?. Indonesia membentang luas dari ujung Timur hingga ke ujung Barat nusantara yang meliputi 34 provinsi dan kurang lebih 255 juta penduduk. Luas nya mencapai 1.919.440 kilometer persegi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun